Seperti yang kita ketahui, sejak adanya pandemi belanja online sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Selain dirasa lebih efektif,, berbelanja online juga dapat meminimalisir kontak fisik. Sayangnya masih banyak pelaku UMKM yang belum mahir menggunakan sosial media dalam pemasaran. Bangkit bersama, JNE berupaya meningkatkan edukasi dan wawasan melek teknologi digital bagi pelaku UMKM.
Tahun 2021, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) disponsori JNE juga mengadakan program pemberdayaan berupa pelatihan menjahit dan desain grafis. Program ini membantu peserta menjadi calon wirausaha pemula. Seperti dikutip dari laman jnewsonline, terdapat seorang peserta yang awalnya bekerja sebagai agen perjalanan wisata bernama Ridho. Akibat adanya pandemi, bisnis travel ini tidak berjalan dan menyebabkan dirinya kehilangan pekerjaan. Adanya program pelatihan yang diadakan IZI disponsori JNE ternyata mampu menjadi bekal Ridho untuk bekerja sebagai desain grafis di perusahaan katering.
"Kami diberi modul yang membuat pelatihan menjadi terarah. Pada setiap pertemuan kami juga diberikan pekerjaan rumah. Lalu, pada pertemuan terakhir, ada pula training kewirausahaan dari JNE," jelas Ridho dilansir dari jnewsonlime.com (2021).
Dukungan lain yang diberikan JNE bagi pelaku UMKM adalah dengan menjalankan program Pesanan Oleh-oleh Nusantara (Pesona), cash on delivery (COD), digital payment, friendly Logistic, potongan ongkir, cashback, pelatihan digital marketing, pelatihan packaging, dan lain-lain.
Dampak kehadiran JNE juga dirasakan oleh Muhammad Akhyar Al Fachri, perajin Craft asal kota Binjai Utara yang telah memulai bisnisnya sejak tahun 2018. Pria yang kerap disapa Al ini memulai bisnisnya karena adanya keprihatinan akan limbah rambutan yang banyak dibuang dan dibakar begitu saja. Dengan nama pengguna @bornaart_, pandemi membuat Al berinovasi melakukan metode pemasaran online.
“JNE sangat membantu dan sangat mendukung dalam proses pengiriman produk ke berbagai wilayah,” jelas Al saat diwawancara (15/05).
Sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang menanggung dampak paling berat. Walaupun demikian, bukan berarti pelaku UMKM duduk dan meratapi kekalahan oleh ulah pandemi. Sudah saatnya para pelaku UMKM untuk bangkit dan terus berkarya di tengah ekosistem digital saat ini.
“Saat ini jangan pernah puas, teruslah ber-inovasi dan hadirkan produk-produk yang berbeda. Karena masyarakat suka dengan produk yang unik dan tidak pasaran. Hal ini menjadi challenge bagi kita bagaimana inovasi produk itu memberikan impac bagi keberlangsungan usaha kita,” tegas Al.
32 tahun lamanya JNE menemani dan membantu peningkatan perekonomian terkhusus di sektor UMKM. Tidak hanya sekedar menjadi keuntungan, JNE hadir untuk membantu pelaku UMKM. Demi menciptakan senyum baru di wajah Indonesia, sesuai tagline "Connecting Happiness" JNE terus berupaya meningkatkan wawasan digital bagi para pelaku UMKM. Sebab, apabila pelaku UMKM sudah melek digital, maka semakin maju pula lah perekonomian Indonesia.
Sektor UMKM memang menjadi salah satu sektor yang paling terpukul dengan keberadaan COVID-19 beberapa tahun belakangan. Namun, bukan berarti pelaku UMKM diam lalu meratapi keadaan. Sudah saatnya, pelaku UMKM untuk maju dan bangkit kembali. Bahkan, dalam jnecontentcompetition2023 kali ini, JNE tetap berupaya membangkitkan semangat UMKM pasca era pandemi melalui tulisan-tulisan positif yang membangun. UMKM maju, Indonesia maju.