Mohon tunggu...
Roslandiantoro
Roslandiantoro Mohon Tunggu... Guru - Guru

Education Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran PPKn Menyenangkan dengan Inside Outside Circle

11 Desember 2022   10:42 Diperbarui: 15 September 2023   13:43 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PPKn merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Selain itu, PPKn merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak konsep-konsep yang harus dipahami oleh siswa. 

Dengan demikian pembelajaran PPKn harus di desain secara interaktif dan berpusat pada siswa agar proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran PKn yang berpusat pada siswa dapat dilaksanakan dengan membawa permainan sehari-hari yang dilihat atau dialami oleh siswa ke dalam kelas. 

Fenomena yang ada di lingkungan sekitar dibahas di dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat berperan aktif di dalamnya. siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep PKn yang di pelajari, siswa juga dapat menemukan sendiri berbagai fakta dan pengetahuan baru yang diperlukan untuk kehidupannya dalam rangka menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air.

Di Sekolah dasar, Para Guru sering melakukan pembelajran yang belum berpusat pada siswa karena guru cenderung hanya mengguanakan metode ceramah yang belum berpusat kepada siswa, sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran masih rendah. Siswa juga cenderung pasif dan kurang antusias dalam memperhatikan penjelasan guru, sehingga diperlukan solusi guna memperbaiki pembelajaran yang dilakukan selama ini.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan yakni Model Pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle(Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam). Inside Outside Circle adalah model pembelajaran dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran besar, kemudian siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Sintaksnya adalah : Separuh dari jumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada dilingkaran luar berputar kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.

Kemudian untuk langkah pembelajarannya adalah :
a) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok besar. Setiap kelompok dibagi menjadi beberapa orang orang dan bertugas mempelajari suatu materi yang berbeda. Kemudian kelompok asal, berbaur menjadi kelompok besar. Setiap kelompok besar dibagi lagi menjadi kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar yang terdiri dari siswa yang berkemampuan baik, sedang, dan kurang (heterogen). 

b) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan dan siswa dari kelompok luar dan dalam saling bertukar informasi mengenai jawaban dari pertanyaan guru. 

c) Pasangan kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar mempunyai peran yang sama (pasangan awal). 

d) Setelah selesai dengan pasangan di hadapannya, siswa dari pasangan awal antara kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar berputar berlawanan arah sehingga mendapatkan pasangan yang baru. 

e) Setelah selesai dengan pasangan baru dari masing-masing kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar siswa berdiskusi dan bergantian menyampaikan informasi. Dalam hal ini siswa saling membantu dan melengkapi kekurangan masing-masing anggota kelompok. 

f) Setelah berdiskusi, siswa antara kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar melakukan evaluasi tertulis yang diberikan guru dengan dinilai secara individual.

Pada akhirnya, metode Inside Outside Circle sangat menyenangkan diterapkan dalam Pembelajaran PPKn yang cenderung membosankan karena dengan menggunakan metode ini siswa memperoleh informasi yang berbeda pada saat bersamaan, selain itu siswa lebih mudah berinteraksi dengan pasangan dihadapannya dan yang terakhir dapat menstimulasi banyak ide yang dimiliki siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun