Mohon tunggu...
Rosiy Lawati
Rosiy Lawati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Issue Pernikahan Mas Wahyu dan Lin Halimah

18 Oktober 2014   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gatal juga untuk menuliskan kegaduhan soal kecurigaan Gatot Swandito dan Alan Budiman soal pernikahan Mas Wahyu dengan Lin Halimah.

Pertama-tama mari kita niatkan untuk punya goodwill kepada pernikahan mereka berdua itu. Karena mungkin saja mereka memang menikah bulan lalu.

Sebelum membahas lebih jauh, saya mau kasih opini bahwa pernikahan antar bangsa itu ribeut dalam artian kalo pernikahannya dilakukan di Indonesia belum tentu pernikahan itu secara otomotis terdaftar secara legal (diakui) di negara lain dan juga kebalikannya berlaku, kalo sudah menikah resmi di luar negeri belum tentu pernikahan tsb diakui di Indonesia. Contohnya kan ada tuh si Ruhut yg nikah di Australia dengan seorang wanita tapi di Indonesia dia nikah lagi dengan wanita lain dan statusnya sebelum menikah adalah bujangan.

Kagak usah jauh-jauh. Saya dan Les menikah di depan petugas KUA. Sebelum pernikahan dilakukan Les harus memberikan surat dari kedutaan besar NZ di Jakarta yg menerangkan bahwa mereka tidak keberatan si Les menikah dengan saya yg WNI di Indonesia. Setelah ijab Kabul, kami dapat buku nikah kami. So pernikahan kami legal di dalam wilayah konstitusi Indonesia.

Walaupun begitu. Pernikahan kami tidak terdaftar di NZ. Sampai sekarang saya dan Les tidak punya niat untuk menikah lagi di catatan sipil NZ. So status saya di NZ adalah de facto partner Les.

Biarpun status saya de facto partner Les, pada saat mengajukan permohonan untuk menjadi permanent residence, Kantor imigrasi NZ mengecek semua dokumentasi yg diperlukan mengenai status hubungan kami. Maklum banyak wanita asia yg menikahi pria asing untuk mendapatkan visa izin tinggal.

So balik ke issue yg menghebohkan tentang ganjilnya hubungan Mas Wahyu dan Lin Halimah, saya melihatnya sebagai hal yg biasa saja. Bisa jadi mereka memang menikah setelah bertemu tiga bulan kenalan, namanya jodoh nothing is impossible kan ye?

Bisa jadi mereka sudah menikah resmi di Indonesia tapi belum menikah resmi di Cambodia sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pernikahan di Cambodia bulan lalu.

Bisa jadi mereka menikah secara agama islam tapi belum melakukan pernikahan di catatan sipil baik di Indonesia dan Cambodia. Kan si Lin Halimah mengaku statusnya sebagai tenaga kerja asing di Surabaya pada saat bertemu dengan Mas Wahyu so izin tinggal di Indonesia gak seribeut kalo dia bukan tenaga kerja asing.

Soal foto-foto, itu kan hanya bukti kalo mereka memang punya hubungan khusus. Hanya mungkin dipakai untuk membumbui makna tulisan yg diposting.

Soal akun Lin Halimah yg dikelola Mas Wahyu? Kalo saya baca gaya bahasa Lin Halimah sepertinya gaya bahasa orang asing tuh.

So mari kita berbaik sangka aja daripada berburuk sangka dan menambah dosa. Kalo memang terbukti Mas Wahyu dan Lin Halimah berbohong soal timing pernikahannya, saya yakin pasti ada alasan yg logis mengingat mereka beda kewarganegaraan.

Masalah pernikahan beda bangsa itu tidak semua orang tau bahkan yg menikah dengan orang asing saja belum tentu tau. Kenapa begitu? Karena hukum pernikahan setiap Negara itu berbeda-beda.

So belum tentu mereka yg menikah dengan orang asing dan melakukan pernikahannya di luar Indonesia bisa menjadi ahli hukum pernikahan Negara si Lin Halimah. Hal ini berlaku juga buat saya lho.

So daripada menuduh Mas Wahyu dan Lin Halimah dengan dugaan-dugaan yg belum tentu ada kebenarannya dan lebih menjurus ke fitnah, lebih baik kita berikan kesempatan kepada mereka untuk menjelaskan masalah pernikahan mereka bulan lalu di Cambodia.

Siapa tau mereka sudah menikah resmi di Indonesia tapi belum menikah resmi di Cambodia kan ye?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun