Namun, tidak dengan saya yang masih harus menetap di kampus karena dua lain hal saya tidak memutuskan untuk melakukan magang di semester 7.
Empat bulan berlalu, teman-teman saya sudah mulai kembali ke kampus untuk melakukan seminar magang.Â
Kebiasaan saling posting mengucapkan selamat atas pencapaian seminar magang di sosmed khususnya Instagram, membuat saya mengalami technostress.
Technostress yang saya alami yakni belum siapnya saya menerima informasi bahwa teman-teman saya sudah satu atau dua langkah lebih cepat daripada saya.
Mereka sudah berhasil melakukan seminar magang ataupun proposal skripsi, sedangkan saya?
Saya masih berkelahi dengan isi otak kepala saya, topik atau isu apa yang akan saya teliti.
Selain itu, saya masih berjuang mendapatkan nilai 3 sks dengan dosen kiler dan hiruk pikuk di kelas internasional.
Postingan selamat atas pencapaian di Instagram membuat saya capek untuk bermain sosmed tersebut.
Niat buka sosmed untuk melepas penat, eh justru saya merasa capek dengan postingan teman-teman yang berseliweran.
Hingga akhirnya saya memutuskan untuk off dari sosmed khususnya Instagram, Tiktok, X, dan WhatsApp, sehingga teman-teman bahkan orang tua saya sendiri sulit untuk menghubungi saya.
Saat itu saya berpikir, bahwa saya masih sanggup berkomunikasi dengan dosen pembimbing saya perihal skripsi melalui Teams atau jumpa langsung di kampus.