Gula dan garam memberikan cita rasa yang dapat membuat kita kecanduan mengkonsumsinya.
Suatu hari saya nongkrong dengan teman laki-laki saya. Teman saya ini salah satu dari sekian banyak manusia yang menikmati hisapan sebatang rokok.Â
Tentu, sangat mengganggu pernapasan saya jika asapnya melintasi indra penciuman saya.
Asap rokok telah mengganggu kenikmatan segelas red velvet dan candaan di tengah obrolan kami. Saat itu saya tegur teman dengan menunjukkan video bahaya rokok.Â
Namun, video tersebut dikibasnya dengan ceramah dia bahaya konsumsi gula yang berujung diabetes, obesitas atau penyakit bahaya lainnya.
Teman saya sangat mengetahui gimana candunya saya terhadap gula. Yaps saya orang Jawa asli yang melekat dengan stigmaÂ
Pasti suka mengkonsumsi yang manis-manis
Rasa manis bagi kami merupakan simbol kenikmatan, bahkan tidak hanya minuman saja yang kami campurkan dengan gula, namun setiap masakan pun kami beri gula juga.
Rasa manis makanan atau minuman sangat melekat di tubuhku sedari kecil. Keluarga saya jika memasak tidak bisa lepas dari sejumput gula untuk menambahkan cita rasa di masakannya.Â
Bahkan saking candunya, dimasa kecil saya setiap hari tidak luput minum teh, susu, sirup atau minuman manis lainnya, karena saya belum bisa minum air mineral.
Perdebatan bahaya rokok dan konsumsi gula berlebihan membuat saya mulai berpikir untuk hidup lebih sehat.Â
Awalnya memang susah untuk langsung menghindari nikmatnya rasa manis di makanan atau minuman.
Perlahan saya mulai mengurangi konsumsi gula dengan belajar minum air mineral.Â
Adakah disini yang tidak bisa minum air putih? atau hanya saya saja manusia yang tidak doyan minuman sehat ini?
Singkat cerita, saya memiliki ambisi harus doyan minum air putih jika saya ingin hidup lebih lama lagi.Â
Saya memulai mengurangin kadar gula yang ada di minuman saya. Misalnya dengan minum teh atau sirup dengan rasa sedikit tawar.Â
Tips ini berhasil saya lakukan hingga kini saya sangat sangat sangat doyan minum air putih.Â
Meskipun masih susah untuk menolak es teh manis dan semangkok bakso restu Babarsari yang disajikan di tengah siang dengan panasnya terik matahari.
Langkah selanjutnya saya juga mencoba mengurangi gula pada masakan yang saya buat.Â
Hal ini tidak secara instan berhasil, namun bertahap hingga kini saya sudah jarang mencampuri masakan saya dengan sejumput gula.
Sobat Kompasiana, tahukah kalian bahwa tak hanya konsumsi gula berlebihan yang bisa mengganggu kesehatan tubuh kita.
Melainkan jika konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah hingga berujung kematian.
Karena kedua kandungan ini jika dikonsumsi berlebihan menyebabkan adanya penyakit jantung dan stroke.
Jadi jangan terlalu banyak konsumsi gula dan garam. Hal ini bukan berarti tidak boleh konsumsi gula dan garam, karena gimana pun tubuh kita perlu konsumsi mereka.
Kenapa Tubuh Kita Butuh Gula dan Garam?
Sering kali gula dan garam dipandang sebelah mata oleh sejuta umat, karena jika dikonsumsi terlalu banyak dapat mengganggu kesehatan tubuh kita.Â
Tapi kalian tahu gak sih, ternyata gula merupakan salah satu sumber energi tubuh kita.
Sedangkan garam merupakan bumbu yang memiliki kandungan natrium yaitu mineral elektrolit berperan penting dalam kelangsungan fungsi fisiologis tubuh.Â
Natrium berperan menjaga keseimbangan elektrolit tubuh yang menentukan bagaimana organ tubuh berfungsi dengan baik.
Lalu Bagaimana Langkah yang Harus Kita Ambil?
Langkah yang kita ambil yakni harus bijak mengkonsumsi gula dan garam yaa Sobat Kompasiana.Â
Gula dan garam tidak hanya kita konsumsi secara nyata ya sobat. Namun, perlu kita perhatikan dalam kemasan makanan atau minuman yang terdapat dua kandungan tersebut.
Tak hanya dalam makanan kemasan saja sobat, buah-buahan hingga nasi putih pun juga termasuk memiliki kandungan gula.
Sobat Kompasiana bijaklah dalam konsumsi gula dan garam, dengan begitu dua kandungan ini jadi sahabat tubuh kita. Tapi, kalo kita konsumsi secara berlebihan atau kurang maka mereka berdua adalah MAUT!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H