Ego bekerja seperti mediasi, karena ego memikirkan apa yang telah dipilih benar atau tidak. Ego sangat sadar daripada ID dan super ego.
Ego yang tampak pada diri Metta ketika dirinya dihadapi dua pilihan dan memutuskan untuk mengalah akan nasib untuk menjadi adik Raga.
Keputusan tersebut dipilih melalui proses yang mana dirinya memikirkan apakah dirinya ingin mengalahkan nasib atau berbuat dosa.
Kemudian ketika dirinya sudah mengambil keputusan, dirinya memikirkan apakah keputusan yang telah diambil benar atau tidak..
Begitu juga dengan Raga, ketika dirinya mengetahui alasan keluarganya yang tidak merestui hubungannya dengan Metta.
Raga harus memikirkan apakah dirinya harus memutuskan Metta atau membantah keluarganya. Keputusan untuk meninggalkan Metta dipenuhi dengan banyak pertimbangan.
Di akhir alur cerita ketika Metta di rumah sakit, Raga mengetahui satu fakta bahwa ternyata Metta dengan dirinya tidak satu darah.
Kemudian Raga memutuskan untuk mengajak Metta menjalin hubungan kembali.Â
Karena menurut dirinya tindakan menjalin hubungan dengan Metta tidak salah, karena mereka tidak satu darah.
Suatu keputusan yang diambil Raga dan Metta merupakan proses dari ID, SuperEgo, dan Ego. Keputusan yang tepat merupakan hasil dari proses ego, karena pada tingkat ego-lah mereka sadar akan keputusan yang diambil dan di dalam proses ego melewati pemikiran yang matang.
Daftar Pustaka :