Berbagai cara yang Metta lakukan untuk melihat sisi buruk Raga, yang ada justru dirinya melihat sisi baik Raga dan muncullah benih-benih cinta.
Untuk memenuhi nafsunya yang ingin menjalin hubungan dengan Raga, Metta selalu melakukan segala sesuatu agar dirinya diperhatikan Raga.
Terdapat juga nafsu Raga untuk tetap menjalin hubungan dengan Metta, meski dirinya sudah mengetahui bahwa mereka berdua saudara kakak adik.
Super Ego
Super ego adalah kepribadian atau memori-memori yang terbentuk dari lingkungan sekitarnya (Riswandi. 2013).
Jika lingkungan disekitarnya positif, maka akan menciptakan super ego yang positif juga dan sebaliknya jika lingkungan yang tercipta itu buruk, maka akan menciptakan super ego yang negatif.
Metta merupakan seorang perempuan yang merindukan hangatnya kekeluargaan memiliki emosional yang tinggi hingga jika dirinya sedang menghadapi masalah dirinya selalu meluapkan emosinya.
Kemudian dirinya bertemu dengan Raga seorang laki-laki yang bijak, dapat memberikan ketenangan kepada Metta. Hingga jika Metta menghadapi suatu masalah, emosinya bisa dikontrol oleh Raga.
Superego juga tampak pada diri Raga ketika Raga memutuskan dan meninggalkan Metta. Keputusan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan keluarga Raga yang tidak merestui hubungan mereka.
Ego
Ego bekerja untuk memikirkan itu baik atau tidak, benar atau salah. Kemudian memikirkan untuk memutuskan sebuah pilihan (Ryan. M. 2012)