Berkunjung ke suatu tempat yang baru menjadi sebuah pengalaman yang menakjubkan, apalagi didalamnya kita dapat jalan-jalan sambil belajar. Seperti yang sudah dilakukan mahasiswa/i Fakultas Pertanian Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana dalam mencapai poin SDGs dengan berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan  lokasi yang dituju yaitu :
- BBPPMDDT (Balai Besar Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi)
- Agrowisata Bhumi Merapi
- PIAT UGM (Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gadjah Mada)
Yuk Mengenal SDGs Dalam Pertanian Berkelanjutan
SDGs (Sustainable Development Golas)Â bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, dan menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola untuk menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mari kita cari tahu setiap poin SDGs pada setiap lokasi berikut ini :
Lokasi 1. BBPPMDDT (Balai Besar Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi)
Balai Besar Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan (BBPPMDDT) menjadi sarana pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran masyarakat akan pemanfaatan sumber daya melalui program dan pendampingan. Sehingga masyarakat mampu membangun diri dan lingkungan secara mandiri di Desa, Daerah Tertinggal, dan kawasan Transmigrasi.
Di BBPPMDDT ini ada banyak sekali hal yang dapat kita pelajari mulai dari Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Mulai dari Pertanian disini kita belajar tentang Bertani menggunakan Teknik vertikultur dimana cara betani dengan memanfaatkan lahan yang sempit. Penerapan Teknik vertikultur ini cocok digunakan di daerah perkotaan. Teknik vertikultur dapat menggunakan polybag, talang air, dan bambu yang di lubangi.
Model vertikal bermacam-macam ada yang vertical atau menyamping.  Ada banyak sekali tanaman yang dibudidayakan misalnya tanaman hias, sayur, tanaman pangan, dan lain-lain. Didalam bercocok tanam menekankan untuk penerapan pertanian yang ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran ternak dan pestisida nabati sehingga tidak mencemari lingkungan. Hal ini menjadi sebuah tujuan dalam pembangunan dunia untuk kesejahteraan manusia melalui pertanian berkelanjutan sesuai dengan  SDGs (Suistainable Developmen Goals) pada poin (1) Tanpa Kemiskinan, (4) Pendidikan Berkualitas, dan (10) Mengurangi Ketimpangan.
Sekarang kita masuk dalam peternakan. Di dalam perternakan kita dapat mengetahui cara berternak, keuntungan bertenak pada aspek ekonomi, dan pengolahan dari kotoran ternak sapi, kambing, urine kelinci untuk dijadikan pupuk organik yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Tanah yang subur akan meningkatkan hasil produksi yang maksimal dan hasil panen tidak membahayakan untuk dikonsumsi. Hal ini menjawab poin  SDGs nomor 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).