Tancep Kayon
Melalui cerita Lakon Wayang Dewi Sri Boyong ini memberikan gambaran dan renungan untuk kita semua mengenai cara mengolah lahan pertanian dan memanfaatkan hasilnya.  Dalam lakon wayang ini memberikan ekspresi simbolik bagi masyarakat untuk melestarikan sumber daya alam yang ada dengan pertanian berkelanjutan agar terwujudnya ketahanan pangan, hidup Makmur seperti mitodologi Dewi Sri sebagai  lambang Dewi Padi.
Referensi :
1. Fitrahayunitisna. (2022). Dewi Sri Sebagai Figur Ibu Mitologis. Journal of Language & Literature, 2(1): 48–55.
2. Sari, I. P., & Zuber, . A. (2020). Kearifan Lokal Dalam Membangun Ketahanan Pangan Petani. Journal of Development and Social Change, 3(2) : 25-35.
3. Sunardi. (2023). Makna Lakon Sri Mulih Dalam Pertunjukan Wayang Relevansinya Dengan Ketahanan Pangan . Jurnal Cahaya Mandalika, 4 (3) : 19-30.
4. Sutiyono. (2018). Pemuliaan Tanaman Padi melalui Pertunjukan Wayang Kulit dalam Upaya Bersih Desa di Geneng, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2) : 263-269.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H