Mohon tunggu...
Ni Luh Rosita Dewi
Ni Luh Rosita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Political Analys - Youth Activis

Youth Empowerment

Selanjutnya

Tutup

Diary

Merayakan Setiap Baik Buruknya Perjalanan, Kali Ini Aku Sudah Berdamai!

28 Desember 2024   20:46 Diperbarui: 28 Desember 2024   20:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ni Luh Rosita Dewi saat mengisi sosialisasi pilkada di SMA Negeri 1 Kuta Utara.  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tidak terasa tahun ini akan segera berganti, apa kabar kalian semua?

Apa saja yang sudah kalian lewati di tahun 2024? Apakah hal-hal yang mengganggu pikiranmu sepanjang tahun telah membuatmu menyerah? Atau mungkin kamu telah berhasil menaklukkan badai yang kamu pikir akan membuatmu porak poranda.

Kamu tidak sendiri, tahun 2024 juga bukan hal yang mudah bagiku. Masih teringat jelas di kepalaku, bagaimana di pertengahan tahun aku disingkirkan dari suatu instansi yang sudah aku ikuti sejak 2020 dengan begitu sungguh-sungguh. Tidak ada kesalahan teknis yang aku lakukan, para teman-teman yang aku komandoi di bawah juga menyukai seluruh proses yang telah kami lakukan bersama-sama, dan tumbuh bersama sebagai keluarga. Lebih-lebih disetiap selesai kegiatan tersebut aku selalu mendapatkan apresiasi di kategori bidang yang aku ampu.

Apakah aku sedih saat itu?

ya tentu saja, rasanya bahkan lebih buruk dari patah hati. Membayangkan diri sendiri disingkirkan di tempat yang selama ini turut kamu bangun dengan sepenuh hati. Rasanya seperti dilukai bertubi-tubi, aku belum lupa bagaimana teman-teman kantor tempatku berkerja kasian padaku. 

Selama hampir satu minggu mataku terus berair meratapi kenapa harus aku yang dibuang? apa salahku? kinerja yang baik, prestasi yang hebat ternyata tidak cukup bagi elit lokal yang mabuk akan kekuasaan dan kepentingan pribadi.

Aku menyadari bahwa, selama ini aku tumbuh dengan prinsip-prinsip tenta dunia, negara dan sistem yang ideal. Aku meyakini hal-hal buruk bisa dirubah dengan kita bergerak bersama. Tapi......

Aku mengalaminya sendiri, tidak peduli seberapa hebatnya kamu, jika mereka tidak menyukai kemajuanmu maka kamu tidak punya tempat lagi diantara mereka. Aku akhirnya menyadari hal-hal yang aku pelajari melalui buku dan televisi tentang bagaimana nepotisme dan diskriminasi dilakukan, akhirnya terjadi pada diriku sendiri.

Apakah aku membenci mereka?

jawabannya tidak.....

Aku telah berdamai, aku telah selesai dengan diriku tentang urusan ini.

Aku masih ingat saat itu aku berdoa kepada tuhan yang kurang lebih aku terjemahkan dalam potongan tulisan ini "God, you can take everything as along as it according to your plan. I'll take the pain, just be with me during and after the process".

Aku percaya, akan ada banyak hal-hal baik selepas badai, alam mengajariku untuk melakukan balas dendam paling elegant dengan cara memperbaiki diri, tulus dalam melangkah dan selalu mengupayakan hal terbaik dimanapun aku berpijak.

Alam juga sudah menunjukkan padaku, masih banyak orang-orang baik yang ingin melihat anak muda ini terus tumbuh dengan setiap potensinya. Alam punya cara tersendiri mengajari dan memberi pelajar bagi orang-orang jahat yang menggunakan kekuasaanya untuk menyingkirkan orang lain demi mengakomodir kepentingannya. 

Alam mungkin tidak menyakiti mereka sekarang, tapi alam saat ini menaikkan derajatku setinggi-tingginya.


Taukah kamu, tidak berselang lama aku mendapatkan banyak sekali tawaran di televisi lokal untuk tampil sebagai perwakilan gen z dan aktivis muda untuk membicarakan tentang politik demokrasi, di undang sana-sini berkat ilmu dan pengalaman yang aku miliki. Dihargai gerak langkahnya dengan penuh ketulusan.

Apa yang aku sadari? Semua waktu-waktu sulit itupun akan berlalu...

Sekarang aku agak malu mengingat waktu-waktu dimana aku menangis, aku seolah meragukan jalan tuhan yang memberitahuku untuk berhenti di tempat-tempat yang sejatinya aku sudah lulus dalam pelajarannya, untuk naik kelas kamu harus keluar dan belajar ditempat baru lainnya.

Ingatlah ini teman-teman "Pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu menciptakan pemimpin baru lainnya, dan ia juga tahu kapan harus berhent"

Aku akan selalu membawa semangat juang ini kemanapun, aku percaya setiap anak muda yang berpotensi harus diberi ruang yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Mereka mengcapture setiap moment dan belajar dari sana.

Oleh karena itu, jika salah satu dari kalian pembaca dari tulisan ini aku berpesan semua kamu yang saat ini sedang tumbuh dan memiliki kekuasaan maka jagalah baik-baik amah itu, jangan lukai anak muda dengan cara-cara kotor. Berhenti membuat mereka menyaksikan dan mengalami luka akibat perbuatkan yang tidak bertanggungjawab.

Mari kita jaga negara ini dengan penuh kejujuran dan integritas, mari kita terapkan merit sistem dalam setiap prosesnya. Aku yakin jika kamu adalah seorang ayah dan ibu, pasti akan sama sedihnya dengan orang tua ku dirumah saat mengetahui anaknya disingkir dalam sesuatu yang sangat ia kuasai ilmunya dan di cintai prosesnya. Saya berharap lebih banyak langkah-langkah untuk mengjaga idealisme anak muda kedepannya.

sehingga yang benar-benar terjadi adalah INDONESIA EMAS, bukan INDONESIA CEMAS.

Sebagai penutup, banyak-banyak berterimakasih saya sampaikan kepada tuhan, orang tua, teman dan diri sendiri serta orang-orang baik yang telah membersamai proses saya di sepanjang tahun 2024 ini.

Semoga hal-hal baik akan berbalik kepada kalian semua, semoga hal-hal baik yang ditanam segera kita tuai harumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun