Mohon tunggu...
Ni Luh Rosita Dewi
Ni Luh Rosita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Political Analys - Youth Activis

Youth Empowerment

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Pencapaian Besar Mulai Tak Terasa Besar Lagi

30 Agustus 2024   19:49 Diperbarui: 31 Agustus 2024   01:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Laki-laki memegang mainan pesawat. Sumber: development-podcast-demo.podigee.io

Kapan kamu memulai berusaha mengejar semua pencapaian-pencapaian yang kamu selalu idam-idamkan dulu?

Aku yakin setiap individu pasti memiliki ekspektasi dan harapan-harapan yang ingin dicapai di usia muda.

Di sekolah menengah ingin menjadi OSIS yang disegani banyak siswa, harus juara umum di sekolah, harus ikut lomba akademik dan non-akademik. Gak hanya itu, kamu juga masih mengejar semua pencapaian itu di bangku perkuliahan. Ada yang sama?

Ingin kuliah tanpa membebankan orang tua, jadi kamu berusaha dengan keras untuk mendapatkan beasiswa, kamu juga aktif sana sini di organisasi, buat jajan tambahan kamu juga selalu bersemangat ikut lomba A, B dan C.

Gak ada yang salah sih dari hal itu, apalagi hal yang kamu usahakan sudah berhasil dengan baik dan makin hebat lagi dari waktu ke waktu.

Kamu sudah mulai merasakan euforia dari pencapaian dan enggan untuk turun atau mencoba beristirahat dan melihat lagi sudah seberapa jauh kamu berjalan.

Kamu mungkin sudah menjadi Hustle culture di usia muda. Kamu jadi begitu hustle sejak muda, kamu mulai menciptakan budaya kerja keras yang berlebihan, kamu terus mendorong dirimu untuk bekerja terlalu keras tanpa mempertimbangkan kesehatan mental dan fisik.

Meski hasilnya bagus, kamu terkenal dan pencapaianmu banyak sekali. Tapi kamu bisa saja kelelahan, dan pencapaian tersebut suatu hari menjadi sangat hambar....

Ibarat mendaki puncak gunung, kamu bisa kehabisan nafas ketika berusaha mendakinya. Atau mungkin kamu terlalu sering mendaki gunung, sehingga gunung-gunung berikutnya sudah tidak memiliki sensasi yang sama saat pendakian 1 hingga 5 yang sebelumnya kamu lakukan.


Bukannya pencapaianmu tidak cukup besar, namun kamu sebenarnya sudah selesai dengan perjalanan mengejar pengakuan. Ini bisa saja berarti ritme kehidupan yang kamu pilih hari ini, tidak lagi membuat kamu merasa hidup.

Terkadang kita perlu menemukan suasana baru, tantangan baru, dan masalah-masalah baru yang perlu kita tangani. Aku tidak sedang mengatakan kamu untuk berhenti mengejar pencapaian tersebut, karena pada dasarnya setiap individu pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan posisi.

Tapi, jika kamu mulai merasa tidak semangat meskipun kamu meraihnya, maka wajar kamu kembali menilik perjalanan yang sudah kamu pilih.

Kita evaluasi satu per satu, apakah kita masih perlu untuk melakukannya? Apakah kita perlu mengambil sasaran yang sedikit lebih bervariasi dari sebelumnya?

Aku ingin mengatakan bahwa fase ini wajar-wajar saja, tapi jangan sampai kamu terjebak terlalu lama. Berjalan saja, ketika kamu menatap dunia dengan lebih luas maka kamu akan menemukan banyak hal yang masih perlu untuk dilakukan. Bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang-orang disekitar kita.

Selamat Bertumbuh Lebih kuat dan besar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun