Kapan kamu memulai berusaha mengejar semua pencapaian-pencapaian yang kamu selalu idam-idamkan dulu?
Aku yakin setiap individu pasti memiliki ekspektasi dan harapan-harapan yang ingin dicapai di usia muda.
Di sekolah menengah ingin menjadi OSIS yang disegani banyak siswa, harus juara umum di sekolah, harus ikut lomba akademik dan non-akademik. Gak hanya itu, kamu juga masih mengejar semua pencapaian itu di bangku perkuliahan. Ada yang sama?
Ingin kuliah tanpa membebankan orang tua, jadi kamu berusaha dengan keras untuk mendapatkan beasiswa, kamu juga aktif sana sini di organisasi, buat jajan tambahan kamu juga selalu bersemangat ikut lomba A, B dan C.
Gak ada yang salah sih dari hal itu, apalagi hal yang kamu usahakan sudah berhasil dengan baik dan makin hebat lagi dari waktu ke waktu.
Kamu sudah mulai merasakan euforia dari pencapaian dan enggan untuk turun atau mencoba beristirahat dan melihat lagi sudah seberapa jauh kamu berjalan.
Kamu mungkin sudah menjadi Hustle culture di usia muda. Kamu jadi begitu hustle sejak muda, kamu mulai menciptakan budaya kerja keras yang berlebihan, kamu terus mendorong dirimu untuk bekerja terlalu keras tanpa mempertimbangkan kesehatan mental dan fisik.
Meski hasilnya bagus, kamu terkenal dan pencapaianmu banyak sekali. Tapi kamu bisa saja kelelahan, dan pencapaian tersebut suatu hari menjadi sangat hambar....
Ibarat mendaki puncak gunung, kamu bisa kehabisan nafas ketika berusaha mendakinya. Atau mungkin kamu terlalu sering mendaki gunung, sehingga gunung-gunung berikutnya sudah tidak memiliki sensasi yang sama saat pendakian 1 hingga 5 yang sebelumnya kamu lakukan.
Bukannya pencapaianmu tidak cukup besar, namun kamu sebenarnya sudah selesai dengan perjalanan mengejar pengakuan. Ini bisa saja berarti ritme kehidupan yang kamu pilih hari ini, tidak lagi membuat kamu merasa hidup.