Mohon tunggu...
Ni Luh Rosita Dewi
Ni Luh Rosita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Political Analys - Youth Activis

Youth Empowerment

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fase Kehilangan Diri Sendiri atau Kamu Hanya Sedang Bosan?

13 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:02 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemana diriku yang dulu?

Pernah gak diantara kalian ada yang memiliki pertanyaan kayak gitu untuk diri sendiri? Merasa cukup berantakan saat ini, semangat  yang terus menurun, sulit fokus dan tidak berambisi lagi seperti dulu. Hidup yang dijalani seolah hanya sebuah formalitas untuk menjalani hidup dari hari ke hari.

Yang lebih parah lagi kamu mungkin melupakan MIMPIMU karena terlalu sibuk dengan isi kepala yang berantakan..

Fase krisis ini tentu menandakan kamu perlu menjaga diri baik-baik, jangan sampai larut dalam pusaran kegelapan pikiran yang membuat kamu bisa melupakan potensi-potensi besar dirimu, hanya karena mendengar perkataan orang lain ataupun isi kepalamu yang cukup berantakan.

Tapi saya akan menyebut fase kehilangan diri sendiri adalah fase terbaik untuk kamu bisa belajar tentang hidup dan kehidupan. Mampu mengidentifikasi masalah pada diri sendiri adalah hal yang harus mampu kamu lakukan. Kemudian pelan-pelan carilah jawabannya satu per satu.

Saya yakin pelajaran tentang memahami diri sendiri tidak dapat dituntaskan oleh buku bacaan atau sekedar motivasi bisa, tidak juga dengan pengalaman yang tanpa di eleborasi dengan pemahaman diri yang kontekstual. Maka dari itu kamu perlu menyadari bahwa keduanya sama-sama penting. Kamu butuh bekal untuk mengidentifikasi masalahamu, kamu perlu mengalaminya untuk tau masalah apa itu dan trakhir kamu harus menemukan ramuan penawar racun yang bisa menyelesaikan masalahmu. 

Saya harap, berbagai macam perasaanmu yang sulit dijelaskan bisa terjawab dengan untaian analogi singkat ini

Jika kamu merasa tidak populer, maka jawabannya pasti kamu akan menginginkan sebuah popularitas untuk menjadi terkenal entah dengan cara apapun itu. Tapi jika kamu sudah populer, maka kamu pasti menginginkan sedikit ruang untuk bisa menghargai privasi.

Jika kamu terlahir miskin, kamu pasti akan sangat membutuhkan uang dan ingin menjadi kaya. Tapi jika kamu sudah kaya, kamu akan sadar bahwa kamu masih kurang bahagia. Kamu jenuh dengan kehidupan dan hanya ingin menjalani kehidupan yang sederhana.

Hidup akan menjadi sangat stres jika kamu  berusaha memikirkan segalanya dikepalamu yang kecil itu. Tapi jika kamu bisa memfilterisasi isi pikiranmu maka kamu akan mencapai ketenangan karena kedewasaan yang kamu miliki.

Jika kamu terus merasa sendirian, kamu pasti menginginkan seseorang untuk terus berada disisimu dan membentuk sebuah hubungan. Tapi jika kamu sudah dalam sebuah hubungan, kamu pasti ingin sedikit ruang kebebasan untuk tidak terus diikat sepanjang waktu.

Jika kamu bukan orang yang berkuasa, maka kamu akan merasa orang lain mulai menguasaimu. Tapi jika kamu berkuasa, kamu akan menyadari bahwa kamu harus menangani semua tanggungjawab tersebut. Jika kamu bertanggung jawab atas segalanya, kamu akan sulit untuk mengetahui siapa yang benar-benar mencintai kamu dan siapa yang berpura-pura.

Begitulah hidup, tidak pernah ada yang sempurna. Setiap masalah mungkin memiliki solusi, tapi bukan berarti setiap solusi tidak menambah masalah baru. Karena CAHAYA ada karena KEGELAPAN dan itu adalah kenyataannya. Mulai MENERIMA dan BERSYUKUR adalah satu-satunya solusi hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun