Mohon tunggu...
Ni Luh Rosita Dewi
Ni Luh Rosita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Political Analys - Youth Activis

Youth Empowerment

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kita Mulai Tidak Menyukai Hal-Hal yang Dulu Kita Sukai

2 Juni 2024   15:07 Diperbarui: 6 Juni 2024   14:52 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang duduk - Pic. Pixabay.com-Bananayota

Aku tau kamu sedang tidak baik-baik saja, kamu mulai tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dulu kamu sukai bukan?

Kamu mulai bingung pada diri sendiri, kamu banyak bertanya-tanya tentang kondisimu namun tak kunjung ada jawaban yang pasti. Apalagi kalau kamu bercerita pada orang yang salah, paling bagus jawaban yang akan kamu terima adalah "semangat ya!", "Sabar ya", "kamu pasti bisa" dan macam-macam jawaban lainnya yang sebenarnya gak membuat batin dan pikiranmu puas.

Mari aku tegaskan bahwa bentuk kesabaran yang paling sulit adalah kemampuan untuk bertahan dalam situasi yang tidak kamu inginkan. Termasuk ketika kamu perlahan-lahan mulai tidak menyukai hal-hal yang dulu sangat kamu senangi.

Aku yakin kamu sering mengkonsumsi konten-konten youtube dan tiktok yang mengajari kita cara untuk menemukan passion. Kamu akan digiring untuk mempelajari IKIGAI. Tapi taukah kamu, ketika merasa telah menemukan passion bukan berarti seluruh keadaan akan menjadi lebih mudah dan selalu berpihak padamu.

Kamu boleh merasa dengan jadi konten kreatur, selebgram, penulis, atlet, politikus adalah jalan ninjamu, sampai kamu menyadari hantaman demi hantaman menguji hal yang kamu tekoni serta kamu yakini sebagai jalan ninjamu itu.

Kamu mulai meragukan jalan-jalan yang kamu pilih, kamu mulai bertanya-tanya "apa aku sudah benar berjalan pada pilihan ini?"

Tidak peduli seberapa lama kamu mengerjakan sesuatu, seberapa lama kamu menekuni dan mencintai sebuah bidang. Semua itu akan ada masanya, sama seperti seorang pesepak bola yang harus pensiun karena usia atau terpaksa berhenti karena cedera di laapangan. Kita tidak bisa selamanya menyukai hal-hal yang kita sukai.

Ini kenapa kita harus memiliki beberapa hobby atau minat lebih dari satu hal. Hidup menyajikanmu alternatif ketika kamu mulai tidak nyaman lagi dengan hal-hal yang sudah lama kamu tekuni. Alih-alih menangisinya, mari kita ubah sedikit cara berfikir kita. Ini seperti kenyataan bahwa kehidupan tidak bisa selalu baik-baik saja, hari ini kamu makan apel, esok kamu ingin makan strobery.

Lalu? Ya Makan Saja, tidak usah terlalu banyak berfikir.

Aku paham betul di era sekarang, kebanyakan dari kita menjadi amat peka. Batinmu menjadi sangat rapuh, bahkan kamu terlalu sering memikirkan hal kecil yang seharusnya tidak kamu biarkan mengganggu flow kehidupanmu.

Lalu kanapa kita mulai tidak menyukai hal-hal yang dulu kita sukai?

Aku rasa jawabannya hanya dua, kamu memiliki trauma atau hal yang kamu sukai mulai menyakitimu. Ini mungkin seperti kamu yang suka bermain golf tapi orang tuamu tidak mengijinkanmu, atau kamu yang bekerja dalam bidang menulis tapi seseorang berusaha mensabotase dirimu hanya karena mereka tidak mau kamu maju.

Atau mungkin bisa saja kamu hanya sedang lelah dan bosan. Tentu mengerjakan sesuatu yang sama dalam jangka waktu yang lama sangat mungkin membuat kamu menjadi bosan. Meski kamu mengatakan kamu sangat mencintai dan menjiwai pekerjaan atau hobby itu, akan ada masanya kamu bosan.

Jika kamu hanya merasa bosan terhadap apa yang kamu kerjakan sejak lama, jawabannya kamu hanya perlu beristirahat. Menepilah sejenak jika kebosanan itu sudah menghantuimu, berikan waktu untuk menyegarkan pikiranmu. Saat dirimu sudah lebih baik maka kamu bisa kembali bersemangat untuk mengerjakannya.

Tapi berbeda halnya ketika kamu sudah membenci apa yang dulu kamu sukai, maka kamu juga berhak untuk melepaskan dirimu dari kondisi yang membuatmu sudah tidak nyaman. Tentu, sebelum mengambil langkah Quit kamu benar-benar harus memastikan ini bukan hanya sekedar lalah. Kamu perlu berkalkulasi banyak hal tentang bidang yang kamu tekuni ini. Kanapa aku memintamu mempertimbangkannya? Aku tidak ingin rasa cemasmu membuat kamu salah dalam mengambil keputusan.

Buatlah keputusan dalam keadaan tenang, bagiku berpindah ke hal-hal lain atau sekedar mencoba mencintai hal-hal baru yang membuat kamu lebih hidup bukanlah hal yang dilarang. Jadi tidak usah terlalu mendramatisir kejadian dalam hidupmu.

Bukankah tidak ada yang lebih menyenangkan dari kembali bersemangat dan menemukan kembali gairah hidup setelah kamu begitu lama kehilangan diri sendiri. Aku harap kamu bisa keluar dari jebakan labirin yang kamu bentuk sendiri di kepelamu. Mari buat segala sesuatunya menjadi lebih efisien dan mudah.

Sekalipun kamu mulai tidak menyukai hal-hal yang dulu sangat kamu sukai, aku rasa kamu tidak perlu menyalahkan dirimu. Ada masanya kamu perlu mencoba hal-hal baru, termasuk tidak lagi melakukan hal-hal yang saat ini kamu tidak sukai lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun