Mohon tunggu...
Ni Luh Rosita Dewi
Ni Luh Rosita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Political Analys - Youth Activis

Youth Empowerment

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Untuk Waktu yang Tidak Bisa Kembali, Kita Semua Menua

9 Agustus 2023   21:50 Diperbarui: 9 Agustus 2023   22:12 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita Semua Menua, Gambar: pixabay.com

Melihat realitas kenapa menusia harus mengalami siklus kehidupan itu sama persis saat kita mengamati tumbuhan yang kita tanam. 

Awalnya kita meletakkan benih ditanah, kemudian benih itu mulai tumbuh, bertambah besar, berbuga dan berbuah, layu dan kemuidan menguning lalu mati.

Apa yang bisa kita petik dari pengamatan itu? Hidup kita sama persis dengan pohon, kita diajarkan bahwa kita tidak bisa hidup selamanya. Kita melewati fase-fase kehidupan yang tidak bisa terelakkan.

Realitasnya kita seperti sedang menabung, jika hari ini kita hidup dengan proses hidup yang baik. Maka kemungkinan besar akan menghantarkan garis kehidupan dan kelahiran yang lebih baik.

Itulah mengapa kita selalu diajarkan untuk berbuat baik, untuk alasan yang sama manusia diharapkan tidak hanya menggunakan kesempatan hidup sebagai kesempatan individu. Tetapi juga, bagaimana kita bisa menemukan realitas lain yang menghantarkan kita kepada kualitas kehidupan yang lebih tinggi.

Apakah itu harta? jabatan? atau keluarga yang harmonis?

Tentu kadarnya akan berbeda disetiap orang, tapi percayalah tidak ada menua yang lebih baik kecuali menua dengan makna.

Bukankah hidup akan terlalu bosan jika kamu harus melakoninya dengan template yang biasa? Bukankah kamu sudah tau bahwa kamu akan menua?

Lalu kenapa kamu tidak mencoba memanfaatkan waktu yang kamu miliki untuk merasakan sebuah kelegaan untuk mengekspresikan jiwa. Jika menurutmu menjelajah adalah hal yang indah maka cobalah, jika melatih spiritualitas untuk mencari ketenangan membuatmu nyaman maka lakukanlah. Jika mengasihi sesama dengan hati yang tulus membuatmu lebih merasa hidup maka jangan ragu untuk mengungkapkannya.


Aku tau ada ribuan orang diluarsana yang merasa menyesal saat menyambut hari tuanya. Mereka terlambat menyadari bahwa waktu mereka tidak bisa terulang. Ibu dan ayah yang menua, anak-anak yang mulai pergi meninggalkan rumah. Dulu kamar tamu begitu hangat dan ramai, kini menjadi amat sepi karena mereka merasa kehilangan sesuatu yang sebelumnya mereka miliki.

Saya percaya setiap dari kita akan menua, itu adalah situasi yang tidak bisa kita sangkal. Maka, untuk setiap waktu yang tidak bisa kembali diulang, mari menjadi menusia yang benar-benar hidup diatas keyakinan diri. Melangkah menggunakan hati, bukan hanya sekedar ikatan matari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun