Gangguan sosial emosional adalah kondisi di mana individu mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dan membangun hubungan sosial yang sehat. Gangguan ini dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak yang mengalami gangguan sosial emosional mungkin menghadapi tantangan dalam berbagai lingkungan, seperti rumah, sekolah, dan masyarakat.
Memahami gangguan dalam perkembangan sosial emosional anak dan menyediakan dukungan yang tepat sangat penting untuk membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara sosial dan emosional. Perkembangan sosial emosional anak dapat mengalami gangguan atau hambatan akibat berbagai faktor.Â
Adapun faktor utama yang dapat menyebabkan gangguan sosial emosional yaitu:
1. Faktor Genetika
Gangguan sosial emosional dapat diturunkan dari orang tua ke anak melalui faktor genetika. Misalnya, gangguan kecemasan atau depresi.
2. Faktor Lingkungan Keluarga
Pengasuh yang tidak konsisten, kurangnya kasih sayang, atau pola asuh yang terlalu memaksa dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak.
3. Faktor Lingkungan Sekolah
Anak-anak yang menjadi korban bullying dapat mengalami kecemasan, depresi, dan masalah sosial lainnya.
4. Faktor Pengaruh Teman Sebaya
Anak-anak yang bergaul dengan teman sebaya yang memiliki perilaku negatif dapat mempengaruhi perilaku dan sikap anak,dan kurangnya interaksi sosial dapat menyebabkan masalah emosional dan sosial.
Jenis-jenis Gangguan Sosial Emosional
Gangguan sosial emosional dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, masing-masing dengan karakteristik dan tantangannya sendiri. Adapun jenis gangguan sosial emosional yang umum meliputi:
A. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan ditandai dengan kekhawatiran atau ketakutan berlebihan yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
b. Gangguan Suasana Hati
Gangguan suasana hati ditandai dengan perubahan suasana hati yang signifikan yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang.Seperti depresi, depresi ditandai dengan perasaan sedih yang terus-menerus, putus asa, dan hilangnya minat dalam beraktivitas.
C. Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku melibatkan pola perilaku terus-menerus yang melanggar hak orang lain atau norma sosial. Gangguan perilaku ditandai dengan perilaku agresif, termasuk pelanggaran peraturan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H