Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam membangun relasi.
4. Empati
Menurut Goleman, kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain, menunjukkan kemampuan empati seseorang, mampu memahami perasaan orang lain. Individu yang memiliki kemampuan empati yang lebih,ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain,dan mampu untuk mendengarkan orang lain.
5. MotivasiÂ
Motivasi yaitu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Orang yang memiliki kecerdasan emosional biasanya memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi lebih baik.
Teori kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) yang dikemukakan oleh Daniel Goleman memiliki beberapa aspek yang membedakannya dari teori kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan intelektual (IQ) . Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara teori Goleman dan teori kecerdasan lainnya:
Fokus pada Emosi, Bukan Hanya Logika atau IQ
Sebagian besar teori kecerdasan tradisional, seperti teori IQ yang dikembangkan oleh Alfred Binet dan Lewis Terman, lebih menekankan pada kemampuan kognitif, logika, dan pemecahan masalah, yang dapat diukur melalui tes standar. Sebaliknya, teori Goleman menekankan pentingnya emosi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal kesadaran diri, pengelolaan emosi, empati, maupun hubungan sosial.
Kecerdasan Emosional sebagai Faktor Kesuksesan
Dalam pandangan Goleman, kecerdasan emosional tidak hanya membantu dalam hubungan antarpribadi, tetapi juga berkontribusi pada kesuksesan pribadi dan profesional seseorang. Dalam hal ini, EQ dianggap lebih penting daripada IQ untuk kesuksesan dalam kehidupan dan karier, yang berbeda dengan banyak teori lain yang lebih menekankan pada IQ.
Komponen Keterampilan Sosial dan Empati