Mohon tunggu...
Rosita YuvaAghnya
Rosita YuvaAghnya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - saya

yang penting makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Tapak Tilas Pendiri Desa Wonokerto

1 November 2021   17:18 Diperbarui: 1 November 2021   18:02 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batang - Mahasiswa KKN UIN Walisongo menggelar acara ziarah bersama pendiri Desa Wonokerto Bandar sebagai wujud tapak tilas dan panjatkan doa bersama sebagai peringatan serangkaian hari santri nasional.

Pendiri atau yang tidak jarang disebut dengan pembabat alas suatu daerah tidak lah patut untuk dilupakan atau pun ditinggalkan. Tidak terkecuali pendiri Desa Wonokerto Kecamatan Bandar Kabupaten Batang yang tidak jarang warganya menyebut dengan nama Mbah Wali Bening.

"Pembabat alas Desa Wonokerto tak lain dan tak bukan adalah Mbah Wali Bening," terang Ubaidillah sekertaris Ranting Nahdlatul Ulama Wonokerto.

Dia pun menganjurkan kepada para Mahasiswa KKN UIN Walisongo untuk berziarah ke sana, sebab Mbah Wali Bening merupakan seorang wali yang banyak karomahnya dan salah satu tempat terijabahnya do'a.

"Berziarahlah ke pendiri desa, Mbah Wali Bening, dia seorang wali yang memiliki banyak karomah." anjur Ubaidillah.

Pria berkaca mata tersebut mengharapkan dengan niatan baik berzaiarah ke sana dapat memberikan kebaikan dan kelancaran teman-teman KKN semuanya.

"Semoga, dengan teman-teman berziarah, berdoa'a di sana mendapatkan keberkahan," harap Ubaidillah.

Pesan-pesan yang di sampaikan saat teman-teman berkunjung ke rumahnya pada hari Senin (18/10) dapat terealisasikan pada hari Selasa (19/10) yang di ikuti oleh 15 mahasiswa KKN UIN Walisongo yang beralamatkan di Desa Wonokerto. Diyaul Aziz (22) selaku koordinator mahasiswa KKN UIN Walisongo menerangkan bahwa acara dadakan tersebut guna sebagai wujud tapak tilas dan dapat dijadikan wujud penyambutan hari santri nasional.

"Syukur alhamdulillah, 15 peserta KKN UIN Walisongo yang beralamatkan di Desa Wonokerto dapat berziarah bersama," terang Diyaul Aziz

"Hal ini sebagai wujud menapaktilasi sang pendiri desa juga dapat dijadikan serangkain hari santri nasional," lanjut lelaki yang akrab disapa Diya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun