Mohon tunggu...
Rosi Rosyani
Rosi Rosyani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Saya memulai study S1-PGPAUD sejak 2021 dan memiliki hobi menulis, baik itu berupa tulisan ilmiah maupun fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dia Baik, tapi Kenapa Tiba-tiba Bunuh Dir1?

24 Oktober 2023   08:17 Diperbarui: 24 Oktober 2023   08:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kembali lagi pada statement awal bahwa Chaca mulai tertarik pada perilaku anak, tapi - tidak - justru kini ialah yang merasa sangat peduli pada anak. Hatinya sensitif, mudah menangis jika matanya menangkap bentuk ketidakadilan pada anak, seberapa kecilpun itu. Pernah sekali Chaca benar-benar merasa muak pada ayah dan ibunya sendiri. Peran ibu harusnya menengahi, bukan memihak satu saja. 

Suami adalah segalanya, mau itu benar atau salah, pendapat anak 'takkan didengar.

Chaca tentu saja kecewa pada sang ibu yang amat ia hormati sejak kecil. Namun, lagi-lagi karena Chaca tahu ada yang salah dengan yang ibu lakukan, ia bingung harus bagaimana. Di sisi lain, Chaca memiliki banyak adik yang masih kecil. Mereka dididik dengan lembut, tapi secara tidak langsung menjadikan mereka sebagai boneka untuk 'disuruh-suruh' saja. Sebagai seorang kakak, Chaca berusaha berbicara untuk berhenti bersikap seperti itu pada adik-adiknya. Namun, lagi-lagi, dibungkam. 

Cha, kamu kenapa sih ngeluh capek mulu, depresi mulu, hidup tuh bawa santai aja kali!

Itulah celoteh teman Chaca yang membuat dirinya semakin merasa sendiri. Jika kamu perhatikan, sebetulnya masalah Chaca itu simpel. Ia hanya 'tak tahan dengan ketidaksesuaian keadaan di rumah dengan pandangannya tentang keluarga. Ia merasa, definisi keluarga itu bukan seperti 'itu'. 

Itu saja. Chaca ingin mengubah keadaan di keluarganya lebih baik, tapi ia tidak mampu karena hanya sendiri. Maka beginilah jadinya, ia putus asa, ta tahu harus berbuat apa, dan akhirnya...

Lebih baik aku tidak ada saja!

Padahal, Chaca adalah kakak yang baik. Dia bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan adik-adiknya. Dia pun anak yang baik, tidak muluk-muluk, dan berprestasi dengan kakinya sendiri. Satu lagi, Chaca merupakan teman yang bisa diandalkan, tapi malah sering dimanfaatkan juga. 

Dari sinilah, persepsi terkait 'Orang Baik, tapi Tiba-tiba Bun*h Dir1' itu muncul. Bagaimana menurut kamu? Mari berdiskusi hangat di komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun