Anak jadi tidak dapat mengambil keputusannya sendiri dan cenderung menjadi pribadi yang anti sosial. Karena orang tua yang membebaskan anak tanpa batasan ini, membuat anak dengan berani meraih apapun keinginannya walaupun itu harus merampas hak orang lain.Â
Ketika anak tersebut terlibat dalam masalah karena ulahnya sendiri, maka anak cenderung tidak merasa bersalah karena orang tuanya membela dan menyelesaikan masalah tersebut.
Selanjutnya, pola asuh Authoritarian (Otoriter), yaitu orang tua yang bersikap lebih tinggi dalam tuntutan, tapi rendah tanggapan. Pola asuh ini biasa dikenal dengan aturan yang ketat. Kebebasan dibatasi dan anak jarang diajak komunikasi atau sekadar ngobrol.Â
Pola asuh ini pun berkesempatan lebih banyak untuk menjadikan anak berperilaku anti sosial. Hal ini karena anak harus selalu menerima segala yang diperintahkan, sehingga ia akan tertekan sendiri.Â
Dalam pola asuh ini juga orang tua cenderung banyak memberi hukuman ketika aturan dilanggar oleh anak, padahal aturan tersebut tidak dibuat atas persetujuan bersama. Maka, ketika anak keluar dari lingkungan rumah, anak merasa harus memenuhi segala kebebasan yang terpenjara sebelumnya.Â
Perilaku orang tua yang keras juga membuat anak memiliki penghayatan bahwa lingkungan adalah tempat yang keras pula, sehingga sebelum anak tersebut mendapat kekerasan dari orang lain, anak itulah yang akan lebih dulu keras pada orang lain.
Anak merasa memiliki keberanian lebih untuk bersifat dominan agar kepuasannya terpenuhi. Apalagi, anak memiliki karakteristik egosentris yang jika tidak ditangani dengan baik dan benar, maka perilaku anti sosial tidak akan terelakkan.
Adapun, dalam pola asuh Neglectful (Tidak Terlibat), sikap orang tua pada anak adalah rendah dalam tuntutan serta tanggapannya. Orang tua bersikap acuh tak acuh dan cenderung tidak terlibat pada kehidupan anaknya.Â
Pola asuh ini pun memiliki kecenderungan untuk menjadikan anak berperilaku anti sosial. Anak akan bingung dan cenderung kesulitan membedakan antara baik dan benar karena kurangnya bimbingan dari orang tua.Â
Ketiadaan atau pengabaian dari orang tua juga memunculkan penghayatan bahwa anak bebas melakukan apapun yang dikehendakinya tanpa perlu khawatir akan batasan.Â
Contoh bentuk anti sosial dengan latar belakang pola asuh orang tua tidak terlibat ini ialah pemalu karena dengan orang tua saja jarang diajak komunikasi, jadi anak kurang mengetahui caranya bersosial dengan baik.Â