2022, Sedikit hancur tapi tidak apa-apa Haha
Pemulihan pasca patah hati rasanya lebih lama untuk sembuhnya ketimbang mempunyai luka sayatan dijari manis. Bangkit dengan keyakinan dan asupan bacaan dari om piring ini.Â
Sebuah buku self improvement menarik untuk dibaca. Tak ada ragu saat memilih buku ini. Tetapi benakku bertanya, apa mampu memanfaatkan isi buku ini ?! Sayang sekali rasanya jika sudah membeli buku mahal-mahal tapi tidak ada efeknya.Â
Sedikit garis besar dari buku Filosofi Teras ini :
1. Survei Khawatir Nasional
  Dengan bermedia sosial, kita mengalami banjir informasi yang belum tentu benar. dan ini bisa menambah kekhawatiran dan rasa tidak  percaya diri.
2. Sebuah Filosofi yang Realistis
   Tujuan utamadari buku Filosofi Teras ini adalah hidup dengan emosi negatif yang terkendali, dan hidup dengan kebajikan (virtue/arete) dan bagaimana kita hidup sebaik-baiknya seperti seharusanya kita menjadi manusia.
3. Hidup Selaras dengan Alam
  Manusia harus hidup selaras dengan alam jika ingin hidup yang baik. Dan keluar dari keselarasan dengan alam adalah pangkal ketidakbahagiaan.Â
4. Dikotomi Kendali
   Dalam hidup, ada hal-hal yang di bawah kendali kita dan ada yang tidak di bawah kendali kita. Orang yang bijak adalah yang bisa mengenali kedua kategori ini dalam segala hal di dalam hidupnya.
Hal-hal yang tidak di bawah kendali kita : Kekayaan, reputasi, kesehatan dan opini orang lain.
Hal-hal yang di bawah kendali kita : Pikiran, opini,persepsi dan tindakan kita sendiri.
- YESS... Inti sari dari buku ini adalah Dikotomi Kendali.
Saya membaca buku ini sampai beres dan yang saya tangkap dari buku ini adalah "Dengan memahami dikotomi kendali, kita belajar ikhlas dan tidak meresahkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, dan memfokuskan energi pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.Â
P :Jadi apa manfaat membaca buku Filosofi Teras ini ?
J : Banyak sekali !! Salah satunya lebih bisa mengendalikan diri baik secara emosi ataupun sikap :)
Sekian dan Terima Kasih,
Salam manis dari Buguyu :)