Mohon tunggu...
Fransiska Rosilawati
Fransiska Rosilawati Mohon Tunggu... -

Pekerja Pranata Humas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosialisasi Tanggap Darurat tentang Bahaya Kebakaran

10 Januari 2018   18:32 Diperbarui: 10 Januari 2018   18:39 2483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tidak semua orang atau penghuni yang berada di ruangan maupun di lokasi-lokasi rawan bahaya kebakaran dimana alat pemadam disediakan itu tersedia mengetahui serta bagaimana menggunakan alat pemadam APAR tersebut.

Apabila hanya mengandalkan petugas keamanan/satpam yang jumlahnya terbatas -- sangat kurang efektif bilamana pemadaman percikan api awal tidak segera dilakukan. Disini peran setiap warga/penghuni layak untuk dilatih supaya mengetahui dan memahami sekaligus ikut bertindak bilamana terjadi darurat kebakaran.

Atas dasar paparan itulah maka sosialisasi tanggap darurat tentang bahaya kebaran menjadi penting untuk dilakukan. Langkah awal tentunya bisa dimulai dari pemetaan atau pendataan terhadap lokasi-lokasi yang bisa dianggap rawan terjadi kebakaran.

Sosialisasi dengan mengumpulkan seluruh komponen terutama warga yang berkait dengan tanggap darurat bencana seperti: perwakilan para relawan, komunitas lokal di daerah rawan bahaya kebakaran, perwakilan dari perkantoran, pertokoan, tokoh masyarakat, dan perwakilan warga yang berada di pemukiman padat penduduk. Termasuk dalam hal ini para pengusaha/penjual bahan bakar minyak (BBM), pangkalan gas elpiji, dan sejenisnya.

Pemerintah dalam hal ini Pemkab/Pemkot tentunya ikut memfasilitasi sekaligus sebagai penyelenggaranya. Melalui Dinas Pemadam Kebakaran atau BPBD setempat serta bekerja sama dengan instansi terkait sebagai sumber informasi (penyampai materi sosialisasi) tetang seluk beluk terkait bencana kebakaran sangat diharapkan perannya.

Pentingnya sosialisasi maupun penyebarluasan informasi tanggap darurat tentang bahaya kebakaran antara lain: (1) dapat menambah atau meningkatkan pengetahuan, pengertian serta pemahaman oleh masyarakat luas, terutama tentang bahaya kebakaran, (2) dapat mengetahui tindakan apa yang segera dilakukan bilamana terjadi peristiwa bencana kebakaran di seputaran mereka berada, (3) dapat meminimalisir korban, baik harta benda dan nyawa manusia atas dampak dari bencana kebakaran.

Bagaimanapun sosialisasi seperti disebut diatas tidak bisa dianggap sepele, kalau saja disana-sini sering dilakukan mitigasi bencana gempa bumi maka tidak ada salahnya bilamana mitigasi bencana kebakaran juga layak dilakukan. Upaya mencegah dan menangani darurat kebakaran perlu disosialisasikan dengan harapan jangan sampai terjadi korban kebakaran yang berdampak luas di waktu-waktu yang akan datang (Fransiska Rosilawaati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun