Mohon tunggu...
Rosikhatul fadilah
Rosikhatul fadilah Mohon Tunggu... Guru - UIN SUSKA RIAU

Read / ESTP /Motivation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Autis dengan Disleksia pada Film Taare Zameen Par

4 Januari 2024   19:17 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:28 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rosikhatul Fadilah

rosikhatulf@gmail.com

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. 

Abstract

The purpose of this study was to identify and explore the differences between what dyslexics

feel in movies and what dyslexics actually feel. This research also introduces the differences between dyslexic and autistic people, who look the same but each has unique abilities, symptoms and difficulties in social skills, communication and behavior. This study used a qualitative method using interview techniques as a data collection strategy, qualitative with this approach applying phenomenology/IPA (Interpretative Phenomenologycal Analysis) (The subjects consisted of 2 teenagers who used to have mild autism and dyslexia) The results of this study were that the two informants both had advantages in the academic field, both had normal intelligence and even above average IQ as evidenced by various kinds of achievements. the two informants reach. And also there were some differences in the two informants, for example the first informant who was a former person with mild autism had no difficulty identifying letters and numbers while the second informant who was a former person with dyslexia tended to find it difficult to identify differences between one letter and another letter that had similarities.

Keywords : Dyslexia, Autism and Taare Zameen Par

Pendahuluan

Film Taare Zameen Par merupakan film edukasi Bollywood yang rilis pada 21 Desember 2007, dengan Amole Gupte sebagai penulis naskahnya dan disutradarai oleh Aamir Khan yang sekaligus menjadi pemeran dalam filmnya (Nurlela, 2018). Film ini diangkat dengan tema permasalahan seorang anak pengidap disleksia. Disleksia merupakan gangguan linguistik language disorder yang merupakan salah satu jenis kecerdasan dan berhubungan langsung dengan akademis seseorang yang mana hal itu banyak menjadi pertimbangan orang- orang disekeliling dalam memandang kecerdasan intelektual, cepat tidaknya seorang anak memahami tulisan seakan membuat image tersendiri akan kecerdasannya. Ishaan pemeran utama yang ada didalam film Taare Zameen Par atau Like Stars on Earth memiliki bakar spesial dalam seni harus tertimbun dengan pandangan orang-orang yang mengatakan dia kurang dalam akademis dan terpaksa ibunya mengirimkan ke sekolah yang lebih disiplin agar dapat mengimbangi kecerdasan seperti kakaknya.

Sosialisasi akan berbagai jenis kecerdasan masih kurang di lancarkan, terbukti bahwa masih saja ada orang tua maupun guru yang belum mengenali kecerdasan anak didiknya dan bagaimana penanganan yang tepat saat anak itu terjadi kendala, dengan pembuatan film Taare Zameen Par dapat menjadi ulasan kembali untuk orang tua maupun guru dalam mengenali anaknya. Layaknya sebuah sastra, film menyajikan pesan tersirat pada nilai estetikanya, menjadikan adanya keperluan penulisan detail dalam bentuk jurnal, artikel, konten atau bahkan seminar. 

Memahami adanya disleksia pada anak dapat mengantisipasi orang tua atau pengajar agar dapat mencari kembali jenis kecerdasan apa yang dimiliki seorang anak Relevans mengetahui disleksia dalam dunia pendidikan sangat dramatis karena dapat merubah cara seorang guru disekolah dalam mengajarkan materi, dengan hal tersebut seorang anak dapat tumbuh percaya diri dan menjadi aset negara yang cemerlang sesuai dengan keadaan kadar kecerdasan masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun