Mohon tunggu...
Rosi Sugiarto
Rosi Sugiarto Mohon Tunggu... -

Kelana di Jalan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerja Keras adalah Kutukan

24 November 2015   14:12 Diperbarui: 24 November 2015   14:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kerja Keras adalah Kutukan

 

Banyak motivator memotivasi kita untuk rajin bekerja keras. Banyak Pimpinan, Direktur atau Kepala Kantor memotivasi kita untuk rajin bekerja keras. Banyak orang tua memotivasi kita untuk rajin bekerja keras. Padahal sebenarnya bekerja keras adalah sebuah kutukan dari Tuhan.

Dahulu Saat awal manusia hidup di Surga Eden sangatlah damai sejahtera. Manusia sangat dicintai Tuhan. Manusia pun sangat mencintai Tuhan. Manusia sangat dekat dengan Tuhan.

 

Begitu nikmatnya hidup manusia di Surga Eden. Hingga satu saat ular yang cerdik dan tahu tentang sebuah informasi rahasia ingin membocorkannya kepada manusia . tentang manfaat buah pengetahuan Awalnya manusia menolak untuk memakan buah itu, karena hal itu larangan Tuhan. Namun sang ular yang cerdik terus memberikan informasi rahasia tentang manfaat besar yang akan diperoleh dengan memakan buah pengetahuan di surga itu. Maka sang manusia yang penasaranpun akhirnya memakan buah pengetahuan. Awalnya sang istri yang memakannya. Kemudian sang istri membujuk Adam untuk menikmati buah itu. Akhirnya Adam pun memakan buah itu.

 

Tetapi hal itu memang sudah larangan Tuhan, maka Tuhan pun murka. Gara-gara manusia makan buah surga itu maka manusia menjadi pintar dan akhirnya, bisa kita rasakan di masa kini, dimana dengan kepandaian tekhnologinya manusia banyak merusak alam.

Maka Tuhanpun murka. Dia terpaksa mengeluarkan kutukan untuk pertama kalinya. Dan yang pertama kali dikutuk adalah ular yang cerdik. Kemudian kutukan kedua kepada wanita. Selanjutnya kutukan ketiga untuk lelaki. Sebagaimana tertera dalam Kitab Kejadian 3:17-19 dan Kitab Kejadian 3:21,

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

 

Juga tertera dalam Kitab Kejadian 3:23,

Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

 

Begitulah Sang Lelaki hingga kini dikutuk Tuhan untuk menderita dengan 6 kutukan, terdiri dari:

 

1.    Terkutuknya tanah karena perilaku manusia. Dahulu tanah sangat subur, namun karena perilaku manusia, tanahpun dikutuk menjadi kering.

 

2.    Lelaki dikutuk harus bekerja keras, dengan bersusah payah lelaki harus mencari rezeki dari tanah seumur hidupnya. Lelaki yang dikutuk Tuhan untuk bekerja keras mengolah tanah demi mendapat rezeki. Lain dengan dahulu sebelum dikutuk. Tanah sangat subur memberikan hasil buah yang siap dimakan tanpa perlu diolah oleh manusia. Sama seperti burung, semut, cacing, serangga, lebah, dan binatang-binatang lain yang suci tak berdosa, mereka mendapat makanan dari pohon tanpa perlu menanamnya.

 

3.    Manusia dikutuk untuk memakan semak duri dan rumput duri yang dihasilkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan di padang. Sementara dahulu manusia di surge memakan hasil buah-buahan yang terbaik yang tumbuh di Taman Eden. Tetapi di dunia manusia dikutuk untuk memakan semak duri dan rumput duri yang dihasilkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan di padang.

 

4.    Manusia dikutuk untuk bekerja keras seumur hidup. Manusia dikutuk untuk bekerja keras sampai mati. Dengan berpeluh manusia akan mencari makanannya, sampai manusia kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah manusia diambil.

 

5.    Manusia tak berarti, manusia hanyalah butiran debu dan manusia akan mati, akan kembali menjadi debu.

 

6.    TUHAN Allah mengusir manusia dari taman Surga Eden. Manusia tak lagi menikmati damai sejahtera seperti di surge. Manusia tak lagi bisa santai. Manusia dikutuk untuk bekerja keras, berpeluh seumur hidup. Kerja keras sampai mati untuk mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun