Pada awal penciptaan manusia itu telanjang.
Saat manusia diciptakan Tuhan di surga Eden dalam keadaan telanjang.
Dijelaskan dalam Kitab Kejadian:
“Mereka keduanya telanjang, manusia dan wanita itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” Kejadian 2:25
Begitulah saat manusia masih suci, mereka telanjang dan tidak malu.
Begitulah saat manusia belum berbuat dosa, mereka telanjang dan tidak malu.
Namun saat manusia berdosa, setelah manusia melanggar larangan Tuhan, maka manusia menjadi malu telanjang. Manusia merasa diri berdosa maka diapun berpakaian dengan memakai cawat dari pohon ara. Bahkan manusia berdosa menghindar dan bersembunyi dari Tuhan. Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Kejadian :
“Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.” Kitab Kejadian 3:7-8
Namun manusia yang berdosa sibuk membuat pakaian aneka warna dan bentuk. Untuk menutupi kekotoran dan dosa-dosa. Manusia malu telanjang di hadapan Tuhan karena telah berlumur dosa. Ditutupi dosa manusia dengan berpakaian. Manusia malu bertemu Tuhan. Manusia bersembunyi dari Tuhan karena dosa. Manusia takut dengan Tuhan karena telah berdosa.Begitulah yang terjadi.
Saat manusia belum berdosa tentu mereka tidak malu telanjang di hadapan Tuhan. Karena mereka masih suci, bersih dan tidak perlu ada yang ditutup-tutupi. Lihatlah binatang-binatang, pohon-pohon atau makhluk apapun yang masih suci dan belum berdosa, mereka telanjang. Mereka tampil apa adanya sesuai awal penciptaan Tuhan. Mereka tidak membuat pakaian.