Malam ini sangat indah. Di bawah Cahaya bulan purnama, Entah mengapa Cinta tiba-tiba mengajakku bersenang-senang.
“Mari lupakan segala derita dunia” kata Cinta sambil memelukku.
“Kita ngapain?” tanyaku
“Kita bercinta”
Akupun terlonjak gembira diajak bercinta bareng Cinta.
“Iya ngapain kita piker yang susah-susah.”
“Heeh, toh kita hidup di dunia ini hanyalah sementara”
“Bener, seperti orang yang singgah untuk sekedar minum. Urip mung mampir ngombe”
“Di dunia ini, Kita hanyalah pendatang dan perantau.”
Aku dan Cinta mulai berpeluk ciuman. Sambil mendesah aku meracau:
“hidup ini ibarat orang yang sedang berkemah, suatu saat nanti kemah itu akan dibongkar. Mari kita penuhi kemah ini dengan Cinta”
“Terus kalau kemahnya dibongkar, kita kemana Sayang?” Tanya Cinta
“Bagi orang percaya, sungguh Tuhan telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia."
Sungguh aku senang Cinta mengajakku bercinta. Cinta membawaku melayang dari surga dunia hingga Surga Sang Maha Cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H