Mohon tunggu...
Rosi Sugiarto
Rosi Sugiarto Mohon Tunggu... -

Kelana di Jalan Cinta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Puasa dan Kemerdekaan

15 Agustus 2011   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Kemerdekaan RI tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan. Maka wajar jika saya bertemu dengan orang-orang yang mengaitkan antara bulan Puasa dan Kemerdekaan. Salah satunya bertutur:

"Sebenarnya hakikat Puasa itu adalah Kemerdekaan. Merdeka dari jajahan hawa nafsu. Bahkan makan dan minum yang merupakan kebutuhan paling mendasar saja bisa kita kendalikan. Maka hasil dari puasa sebulan penuh ini seharusnya menjadikan para pelakunya tampil sebagai insan merdeka. Hanya takluk pada Sang Maha Kuasa. Tak lagi dijajah berbagai keinginan duniawi.

Begitu juga jika Indonesia ingin mencapai Kemerdekaan yang hakiki, seluruh bangsa Indonesia, terutama para pejabat dan seluruh jajaran pemerintah harus berpuasa. Mengendalikan segenap hawa nafsu keserakahan ekonomi, kekuasaan, korupsi. Harus pandai berhemat, menjaga kelestarian alam. Yah, Puasalah agar Merdeka"

Dan aku termenung.... betapa luasnya makna puasa, bahkan bagi pencapaian kemerdekaan yang sebenarnya.

Telkomsel Ramadhanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun