Malam semakin larut. Dingin pun semakin menelusup. Namun aku dan Cinta masih bertahan di sini, memandangi bintang. Kami tak banyak bicara malam ini. Aku melihat rona kecantikan di wajah Cinta.
Kecantikan Cinta makin berkilau disepuh cahaya rembulan. Aku mengagumi Cinta.
Aku mendesah tak kuat menikmati Cantiknya Cinta.
“Kamu cantik, Cinta”
Cinta tersipu malu. Dan aku terus memujinya.
“Kamu indah, Cinta”
Cinta makin tersipu. Dan aku terus memujinya.
“Kamu sempurna, Cinta”
Dan aku terus memujinya. Lalu Cinta tak kuat untuk bersuara.
“Sayang, jangan terus memuji aku.
Sungguh aku nggak pantas menerima segala bentuk pujian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!