Mohon tunggu...
Mochamad Ridwan Rosidin
Mochamad Ridwan Rosidin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Film dan Televisi

Saya adalah mahasiswa Film dan Televisi di Universitas Pendidikan Indonesia, berdomisili di kota Garut.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Situ Aksan dan Airnya

12 April 2021   20:01 Diperbarui: 12 April 2021   20:19 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Jalan Situ Aksan- Dokumen Pribadi

Papan Jalan Situ Aksan- Dokumen Pribadi
Papan Jalan Situ Aksan- Dokumen Pribadi

Situ Aksan merupakan salah satu danau yang berada di Kawasan Bandung yang pada zaman dahulu memiliki air yang berlimpah ruah. Situ Aksan terletak di antara Jalan Suryani dan Jalan Pagarsih.

Karena banyaknya air yang melimpah, Situ Aksan dijadikan objek wisata dan tempat bermain-main masyarakat di daerah sekitar Situ Aksan seperti berenang, peperahuan dengan naik perahu dayung untuk menyebrangi pulau-pulau kecil bahkan bisa juga menjadi tempat bermain favorit mereka pada masanya.

Tidak hanya itu, Situ Aksan memberikan manfaat yang besar bagi warga sekitar dengan menyediakan air yang membuat warga disekitar tidak mengalami krisis air.

Seiring berjalannya waktu, Situ Aksan perlahan-lahan menyempit dan akhirnya menghilang. Bercerita tentang kekeringan yang dirasakan masyarakat sekitar Situ Aksan, ketika Saya melakukan wawancara dengan salah seorang warga mengungkapkan bahwa kekeringan ini disebabkan oleh menghilangnya Situ Aksan yang pada zaman dahulu menjadi sumber air bagi masyarakat.

"Semenjak ada kayu yang dipakai untuk berjualan kayu dan di buat perumahan didalamnya" merupakan salah satu statement yang diungkapkan oleh salah satu warga perihal alasan mengeringnya Situ Aksan.

Warga mengaku cukup resah dengan hal ini. Seperti yang kita ketahui bahwa air merupakan sumber kehidupan yang banyak sekali dimanfaatkan oleh warga. Seperti makan, minum, mandi, dan lain-lain. Kita serasa tidak bisa hidup tanpa air. "Air mengering pengaruh orang-orang yang memakai jetpump".

Hal tersebut merupakan curahan hati salah satu warga sekitar Situ Aksan yaitu Nenek Rosimah yang menjual air untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari masyarakat sekitar Situ Aksan dikarenakan tidak adanya aliran air ke rumah mereka. Saya mendapatkan fakta bahwa apabila ingin mendapatkan air harus menggali tanah terus menerus.

Nenek Rasimah penjual air- Dokumen Pribadi
Nenek Rasimah penjual air- Dokumen Pribadi

Pertambahan jumlah penduduk membuat daerah-daerah yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik malah menjadi perumahan untuk dijadikan tempat tinggal.

"Saya kasihan kepada warga di sekitar kampung ini yang tidak memiliki air. Oleh karena itu Saya menampung dan menimba air untuk dijual kepada masyarakat karena kalau pasang jetpump mahal, masyarakat tidak mampu", Sahut Nenek Rosimah

Pemerintah diharapkan lebih memikirkan perihal ini, karena tidak etis apabila pada zaman sekarang membutuhkan air bersih saja harus membeli sedangkan seharusnya air itu harus ada setiap saat dan merupakan sumber daya alam yang diperbarui. "Kalau air susah, masyarakat pun menjadi resah", kata Nenek Rosimah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun