Tepat pukul 16.10 pintu tertutup, dan kereta pun bergerak meninggalkan stasiun Manggarai. Tujuan saya, Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta.
Ini pengalaman pertama saya ke bandara Soetta gunakan Kereta Bandara.
Sebenarnya dari posisi sekitaran Gambir, ada beberapa alternatif transportasi untuk bisa ke bandara. Ada bis Damri dari stasiun Gambir. Selain itu, bisa nyetop taxi plat kuning yang banyak melintas. Atau gunakan aplikasi online untuk pesan mobil.
Saya sudah pernah gunakan semua jenis moda transportasi itu.
Hari itu, Jumat minggu kedua November 2019. Seperti biasanya, lalu lintas jalanan jumat sore akan menjadi lebih padat dari biasanya. Hidup di Ibu Kota harus siap dengan segala ruwetnya jalan.
Tapi saat itu, masih terbilang masih siang. Lagian jadwal pesawat masih jam 8 malam. Masih ada lebih dari empat jam. Artinya saya masih punya waktu cukup longgar.
Akhirnya ku beranikan diri putuskan untuk coba salah moda transportasi yang belum lama diresmikan ini. Ya, kereta bandara. Kereta ini baru sebulan resmi beroperasi dari stasiun Manggarai.
Jadwal kereta bandara dari stasiun Manggarai tersedia setiap 30 menit. Operasi mulai pukul 05.10 WIB dan keberangkatan terakhir pukul 21.40 WIB.
Sebelumnya, kehadiran kereta bandara di Manggarai hanya ngetem di ujung depo. Berangkat angkut penumpang mulai dari stasiun Duri, senuah stasiun transit dari Jakarta ke arah Tangerang.
Tak lama kereta bergerak, terdengar suara petugas memberikan informasi seputar fasilitas dalam kereta, seperti tempat bagasi, dan toilet. Imbauan atas peletakan bagasi, serta etika tak lupa disampaikan.
Bicara soal kualitas, menurut pengamatan saya kereta ini masih dibawah kelas eksekutif "Kereta Jawa". Tempat duduk masih sama dua-dua, dengan sandaran tangan. Tapi jarak antar kursi jelas lebih sempit, dan kualitas kursi tidak lebih baik. Di salah satu ujung gerbong, terdapat rak untuk menempatkan bagasi penumpang.
Tapi lumayan lah untuk perjalanan satu jam, sudah memadai.
***
Turun dari KRL Jakarta-Bogor di stasiun Manggarai, langsung menuju peron 9. Setelah ngetap kartu, pertanda selesai perjalanan KRL. Oleh petugas saya diarahkan naik ke lantai dua, untuk membeli tiket.
Di depan mesin pembelian tiket, karena baru, saya minta dipandu oleh petugas. Petugas dengan ramah memandu setiap langkah pembelian tiket.
Di layar nampak rute Railink dan sejumlah stasiun yang dilewati. Saya diminta memilih tujuan, kemudian metode pembayaran.
Setelah selesai memilih, di akhir transaksi, saya diminta memasukkan nomor telepon. Pembayaran di sini sementara hanya bisa gunakan kartu debet.
Seperti layaknya transaksi di mercandise. Saya diminta memasukkan kartu debet ke mesin serta masukkan nomor pin. Transaksi berhasil dan tercetaklah tiket. Ada dua jenis kertas tercetak, bukti pembayaran dan tiket kereta.
Untuk tujuan dari stasiun Manggarai ke Bandara Sukarno Hatta dipatok harga 70.000 Rupiah.
Kereta terus meluncur. Suara mesin nyaris tak terdengar. Begitu pun hentakan roda dengan sambungan rel, terasa halus. Suhu udara dalam kereta diatur pada 28 derajat Celcius. Nyaman sekali.
Pukul 16.18, kereta tiba di stasiun BNI City. Di sini, kereta berhenti sekitar tiga setengah menit. Memberi kesempatan penumpang naik dan turun. Perjalanan berlanjut ke stasiun berikutnya, stasiun Duri.
Di stasiun Duri, kereta berhenti selama lima menit. Cukup lama. Selain berikan kesempatan penumpang naik turun, juga ada proses pemindahan jalur rel kereta. Begitulah informasi yang disampaikan sang masinis.
Nah dari stasiun Duri ini, kereta berjalan ke arah sebaliknya. Saya yang sedianya duduk dengan posisi menghadap ke depan. Kini kereta berjalan seakan mundur. Duh, untunglah tidak pusing.
Rupanya banyak juga penumpang manfaatkan Railink sebagai moda transportasi sehari-hari dari Duri ke Batu Ceper. Dengan tarif 10 ribu rupiah, mereka merasa lebih nyaman, tanpa desak-desakkan.
Seperti halnya Bapak Susanto, penumpang yang duduk di sebelah saya. Pria paruh baya ini memilih Railink dibanding KRL karena lebih nyaman tanpa harus berhenti di delapan titik stasiun selama perjalanan.
Pukul 16.52 kereta tiba di stasiun Batu Ceper. Tidak lama, hanya satu setengah menit. Dan kereta pun langsung ke stasiun Bandara.
Tepat sesuai jadwal, pukul 17.07 kereta berhenti di stasiun Bandara. Semua penumpang turun. Begitu pula masinis dan pramugari.
Total waktu tempuh pejalanan dari stasiun Manggarai ke stasiun Bandara, 57 menit.
***
Saya keluar dari kereta. Berdesakan bersama ratusan penumpang lainnya di lorong. Satu per satu melalui pintu akses yang hanya bisa dibuka dengan barcode tiket.
Nampak petugas mengarahkan bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke terminal keberangkatan. Naik ke lantai dua.
Sesaat menunggu kedatangan kereta layang. Sudah banyak penumpang menunggu. Dan ketika kereta layang berhenti, pintu pun terbuka. Semua penumpang masuk, membuat kereta itu berjubel mirip KRL.
Kereta berjalan. Menuju terminal 2. Sesampai di sana, separo penumpang turun. Kondisi kereta sedikit longgar. Kereta pun kembali melaju.
Akhirnya saya tiba di terminal 3 pukul 17.25. Masih cukup waktu mengisi perut yang mulai bersuara, setelah cek ini sebelum masuk ruang tunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H