Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ke Bandara Soetta Pakai Railink Lebih Efisien? Tunggu Dulu!

21 November 2019   21:03 Diperbarui: 21 November 2019   21:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana interior Railink Bandara Soetta | sumber: dokumen pribadi

Tepat pukul 16.10 pintu tertutup, dan kereta pun bergerak meninggalkan stasiun Manggarai. Tujuan saya, Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta.

Ini pengalaman pertama saya ke bandara Soetta gunakan Kereta Bandara.

Sebenarnya dari posisi sekitaran Gambir, ada beberapa alternatif transportasi untuk bisa ke bandara. Ada bis Damri dari stasiun Gambir. Selain itu, bisa nyetop taxi plat kuning yang banyak melintas. Atau gunakan aplikasi online untuk pesan mobil.

Saya sudah pernah gunakan semua jenis moda transportasi itu.

Hari itu, Jumat minggu kedua November 2019. Seperti biasanya, lalu lintas jalanan jumat sore akan menjadi lebih padat dari biasanya. Hidup di Ibu Kota harus siap dengan segala ruwetnya jalan.

Tapi saat itu, masih terbilang masih siang. Lagian jadwal pesawat masih jam 8 malam. Masih ada lebih dari empat jam. Artinya saya masih punya waktu cukup longgar.

Akhirnya ku beranikan diri putuskan untuk coba salah moda transportasi yang belum lama diresmikan ini. Ya, kereta bandara. Kereta ini baru sebulan resmi beroperasi dari stasiun Manggarai.

Jadwal kereta bandara dari stasiun Manggarai tersedia setiap 30 menit. Operasi mulai pukul 05.10 WIB dan keberangkatan terakhir pukul 21.40 WIB.

Sebelumnya, kehadiran kereta bandara di Manggarai hanya ngetem di ujung depo. Berangkat angkut penumpang mulai dari stasiun Duri, senuah stasiun transit dari Jakarta ke arah Tangerang.

Tak lama kereta bergerak, terdengar suara petugas memberikan informasi seputar fasilitas dalam kereta, seperti tempat bagasi, dan toilet. Imbauan atas peletakan bagasi, serta etika tak lupa disampaikan.

Bicara soal kualitas, menurut pengamatan saya kereta ini masih dibawah kelas eksekutif "Kereta Jawa". Tempat duduk masih sama dua-dua, dengan sandaran tangan. Tapi jarak antar kursi jelas lebih sempit, dan kualitas kursi tidak lebih baik. Di salah satu ujung gerbong, terdapat rak untuk menempatkan bagasi penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun