Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tips Mengatur Aktivitas Ibadah Haji di Masjidil Haram

8 Juli 2018   20:44 Diperbarui: 9 Juli 2018   00:35 4401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haji adalah ibadah. Maka hampir seluruh aktivitas sudah semestinya untuk ibadah. Kewajiban berhaji cukup sekali seumur hidup, dan kesempatan datang ke Tanah Suci pada musim haji tidaklah mudah. 

Kesempatan ini janganlah disia-siakan. Bisa jadi hanya sekali seumur hidup. Maka dari itu gunakan waktu secara maksimal, termasuk aktivitas ibadah di Masjidil Haram.

Masjidil Haram terletak di pusat kota Mekah. Kota kelahiran Nabi Muhammad SAW ini menjadi pusat berbagai aktivitas jemaah haji dari berbagai negara. Menjadikan kota ini sangat padat, jelang puncak haji. Mekah menjadi tempat kumpul jemaah haji dari seluruh negara sebelum berangkat menuju satu titik sebagai puncak haji, Arafah.

Di tengah Masjidil Haram terdapat Kabah, kiblat shalat bagi umat Islam segala penjuru dunia. Setiap jemaah haji hampir bisa dipastikan ke Masjidil Haram. Karena di sana ada aktivitas ibadah thawaf, keliling Kabah, dan sai yang merupakan bagian dari rangkaian haji. Begitu pula dengan ibadah umrah.

Jarak Masjidil Haram dari hotel jemaah paling jauh empat kilometer dan paling dekat satu setengah kilometer. Jarak ini tentu bukan tergolong "dekat" bagi jemaah Indonesia, yang notabene sebagian besar telah "berumur". 

Namun kondisi tersebut tidaklah jadi kendala, karena Pemerintah Indonesia telah siapkan armada bus shalawat, beroperasi dua puluh empat jam dan gratis, siap mengantarkan jemaah ke Masjidil Haram..

Jemaah haji indonesia akan tinggal selama dua puluh lima hari di Mekah. Selama di Mekah, jemaah praktis tidak mempunyai agenda lain selain ibadah. Sejak bangun hingga menjelang tidur, hampir seluruh waktunya bisa digunakan untuk ibadah. 

Meski pada dasarnya ibadah bisa dilakukan dimana saja, termasuk di hotel atau perjalanan, namun beribadah di Masjidil Haram memberikan kepuasan spiritual sangat tinggi selain pahala berlipat.

Meski dari sisi waktu cukup lama, dan tersedia bus setiap saat, beribadah ke Masjidil Haram perlu pengaturan waktu yang baik. Selain menghemat energi, juga berbagi waktu untuk kegiatan lainnya dengan tetap menjaga kesehatan. Bagaimana pun, ibadah haji pada puncaknya akan menguras tenaga sehingga perlu persiapan cukup.

Aktivitas ibadah di Masjidil Haram bisa dimulai berangkat Shalat Subuh. Sudah mandi, kondisi suci, dan wewangian secukupnya. Penulis sarankan jemaah berangkat sebelum jam tiga pagi dari hotel. Bawalah bekal secukupnya, plastik pembungkus sandal, botol minum dan makanan kecil. Semua masuk dalam tas, selain tas identitas yang selalu melekat jemaah.

Buatlah rombongan secukupnya, 4 sampai 6 orang. Untuk menghindari kehilangan arah jalan, jangan pernah pergi sendirian dalam berbagai aktivitas di luar hotel. Rombongan bisa juga berfungsi untuk saling mengingat jalan pulang. Berjalanlah, tidak perlu buru-buru ke halte terdekat menunggu bus shalawat - bus pengantar jemaah Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun