Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menanti Putusan Awal Puasa lewat Sidang Isbat

15 Mei 2018   14:30 Diperbarui: 15 Mei 2018   14:30 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konpers sidang isbat | sumber kompas.com

Jelang ramadan, kita selalu menunggu hasil sidang itsbat yang digelar Kementerian Agama. Belajar dari pengalaman, sidang akan dilakukan sehari atau dua hari jelang puasa. Jadi hasilnya hampir bisa dipastikan, kalo ga besoknya atau hari berikutnya. Meski demikian, sidang itsbat tetap menarik setiap tahunnya. Menjadi perhatian banyak pihak. 

Semua mata media dan umat Islam di penjuru Nusantara, tertuju pada hasil yang akan dibacakan oleh Menteri Agama, usai mereka sidang. Penetapan awal ramadan, yang menandakan kapan akan mulai puasa. Sebagai gong permulaan meraih predikat manusia bertakwa saat sampai garis finish. 

Indonesia bukan negara liberal, juga bukan negara agama. Namun demikian negara hadir melindungi setiap warganya untuk menjalankan agama dan kepercayaannya. Salah satu bukti kehadiran negara adalah digelarnya sidang itsbat, yang memutuskan kapan dimulai puasa versi Pemerintah.

Meski yang memutuskan adalah Pemerintah, namun dalam proses sidang, melibatkan tokoh agama sejumlah ormas Islam dan mengundang beberapa negara sahabat. Inilah bentuk harmoni yang terjalin erat antara ulama dan umara untuk kemaslahatan umat. 

Secara umum proses sidang itsbat yang digelar Kementerian Agama terdiri atas tiga tahapan. Pertama, paparan teori proses penghitungan (hisab) hilal oleh pakar astronomi. Paparan ini dimaksudkan masyarakat bisa ikut mengikuti melalui media yang hadir liputan, terkait dengan menghitung derajat hilal berdasarkan pergerakan bulan dan bumi. 

Pada saat yang sama, sejumlah petugas dari tim Hisab Rukyat melakukan pemantauan (rukyatul) hilal di sejumlah tempat di Indonesia. Pemantauan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung wujud hilal di ufuk barat. Dalam proses Pemantauan ini, masyarakat bisa ikut bersama menyaksikan. 

Kedua, sidang untuk memadukan hasil hisab dan rukyat. Pemerintah bersama tokoh ormas Islam dan perwakilan negara sahabat, mendengar hasil perhitungan (hisab) dan pemantauan (rukyat) yang dilakukan sebelumnya. Melalui forum ini pemerintah akan meminta pandangan dari sejumlah peserta yang hadir.

Bagaimana pun, sejumlah ormas juga melakukan proses hisab dan rukyat sebagaimana yang dilakukan pemerintah. Di sinilah berbagai pandangan akan disatukan untuk kemudian hasilnya disampaikan ke masyarakat. 

Ketiga, pengumuman hasil sidang. Inilah yang ditunggu-tunggu semua lapisan masyarakat kapan mulai puasa. Jika proses sidang sebelumnya berjalan lancar, maka pengumuman ini segera dilakukan.

Media massa yang lakukan liputan di lokasi bersiap siaran langsung. Sejumlah ormas yang hadir pun bersiap mengabarkan ke umatnya masing-masing. Masyarakat yang ingin lihat langsung sangat dimungkinkan, karena pengumuman ini sifatnya terbuka dan dibuka untuk umum. 

Secara harfiyah hilal adalah bulan sabit muda pertama yang bisa dilihat di ufuk barat saat matahari terbenam. Dikatakan cukup bila posisi bulan beberapa derajat diatas matahari. Artinya saat matahari terbenam tertutup horizon, sabit bulan mulai kelihatan. Bulan baru inilah sebagai pertanda permulaan bulan dalam kalender Islam yang biasa disebut Kalender Hijriyah.

Menunggu hasil penetapan awal puasa melalui sidang itsbat, cukup menegangkan. Hasil yang diharapkan tentu malam ini juga agar umat bisa langsung shalat tarawih. Betapa tidak, sejumlah umat Islam sudah di masjid bersiap laksanakan shalat tarawih.

Ketetapan Pemerintah soal awal bulan ramadan diharapkan dapat dipatuhi semua elemen umat Islam. Karena patuh pada ketetapan pemerintah bagian dari kecintaan pada negara. Cinta negara bagian dari iman. 

Selamat menjalankan ibadah puasa ~

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun