Bepergian menggunakan pesawat, tentu tidak asing dengan bandara. Tapi pernah kah kompasianer bepergian lewat bandara Halim Perdana Kusuma. Jika belum, cobalah sesekali dan bedakan rasanya. Atau masih menganggap kurang nyaman layanan di sana. Kali ini penulis ingin berbagi pengalaman selama setahun terakhir.
Awalnya Bandara Halim adalah bandara militer, kepresidenan dan pribadi. Namun sejak 10 Januari 2014, bandara ini mulai melayani penerbangan komersial. Bahkan tahun yang sama mulai dipakai untuk penerbangan haji Indonesia dari embarkasi Pondok Gede dan Bekasi.
Meskipun telah dibuka empat tahun silam, penulis belum pernah terbang dari Halim. Akhirnya suatu hari, karena harus bertugas dan tidak ada lagi pesawat di Soekarno Hatta. Maka berangkat lah dari bandara Halim. Pertamanya memang ada rasa canggung.Â
Setelah pengalaman pertama itu, muncul pengalaman kedua. Kali ini karena pergi bersama rekan yang mengajak lewat bandara Halim. Alasan dia, karena tidak macet.
Berangkat dari dua pengalaman itu, akhirnya penulis mulai menyenangi terbang lewat Halim. Bukan saja soal kemacetan, tapi banyak hal. Berikut beberapa yang bisa menjadi pertimbangan kompasianer untuk mencoba terbang melalui Bandara Halim.Â
Transportasi Mudah
Bandara Halim, bagi penulis seperti halnya pendapat rekan, relatif lebih mudah diakses baik dari rumah maupun kantor. Tidak harus lewat tol, bahkan dengan motor pun masih bisa menjangkau. Tidak mengandalkan satu jalur, karena banyak alternatif jalan untuk mencapai tujuan.
Pesawat Domestik
Meski tidak banyak pilihan maskapai, tapi sudah banyak mengakses banyak tujuan domestik di Indonesia. Jadi tidak perlu khawatir soal jalur penerbangan.
Akses Cepat
Begitu turun dari mobil, kita bisa langsung menuju tempat boarding. Tidak banyak antrian, karena memang tidak banyak penumpang. Terlebih sekarang checkin bisa lewat website atau mobile apps, dan cetak boarding pass secara mandiri.
Begitu pula saat mendarat, kita tak perlu jalan jauh. Begitu keluar pesawat, jalan menuju terminal, keluar langsung tempat parkir. Banyak warung sediakan makan, jika ingin isi perut sebelum kembali ke rumah.Â
Ruang publik
Saat memasuki ruang tunggu, sudah sangat nyaman. Luas dan tertata rapih. Terkesan elegan dengan karpet dominan coklat berpadu merah maroon. Bagi yang bawa anak, tersedia arena mainan. Di sana anak bisa main dengan aman. Ada juga spot untuk bersantai. Colokan tersedia lebih dari cukup dan free wifi.Â
Toilet
Saat masuk toilet, sangat bersih dan kering. Bukan itu saja, yang penting tempat urinoir antar satu dengan lainnya tersekat cukup nyaman bagi pengguna. Tidak merasa risih, meskipun sesama lelaki saat buang ari kecil.Â
Tempat shalat
Jika waktu shalat tiba, petugas akan menyampaikan pengumuman. Tempatnya pun masih disekitar ruang tunggu.
Dari sekian banyak pengalaman penerbangan di Halim relatif tepat waktu. Penumpang akan diminta boarding naik pesawat setidaknya 30 menit sebelum jadwal terbang. Runway pun tidak jauh. Antrian juga tidak banyak.
Food Court Cita Rasa NusantaraÂ
Bagi penumpang yang bosan menunggu, bisa nikmati fourt court yang berada di sekeliling ruang tunggu. Mereka sediakan makanan cita rasa nusantara. Kita bisa memilih menu sesuai dengan selera.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI