Sederet nama pemilik travel umrah akhirnya diciduk polisi karena melakukan sejumlah tindak pidana. Mereka menjalankan bisnis umrah hanya untuk mengeruk uang jemaah. Janji berangkatkan tidak juga dipenuhi. Tidak sedikit jemaah jadi korban dengan nilai uang sangat fantastis, bukan milyar lagi tapi sudah triliun.
Berikut beberapa travel umrah yang akhirnya ditutup dan pemiliknya berurusan dengan pidana hukum.
1. Abu tours
PT Amanah Bersama Ummat atau lebih dikenal sebagai Abu Tour. Travel ini berkantor pusat di Makassar, Sulawesi Selatan. Lebih dari 90 ribu jemaah menjadi korban, sebagian besar warga Makassar dan sekitarnya, dengan nilai kerugian lebih dari Rp 1.8 triliun. Anehnya saat dilakukan audit, tabungan yang tersisa hanya Rp 2 miliar.
Izin travel penyelenggara dicabut Kementerian Agama pada 27 Maret 2018. Sementara sang pemilik, Hamzah Mamba telah ditangkap polisi Jumat, 23 Maret 2018 di Makassar. Saat ini proses hukum masih terus berjalan.
Dropout Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Makassar ini pernah berprofesi penjual es di Jakarta. Kemudian mencoba bisnis travel umrah tahun 2013 sekitaran Cinere Depok dan terus berkembang hingga 2016.
Gaya kehidupan pribadi dan keluarganya glamor dan hedonis setelah merasa menjadi pengusaha sukses. Terus menjalankan bisnis murah tak masuk akal dan lupa akan hak jemaah. Berakhir terjun bebas, berkasus hukum dan pidana.
2. First Travel
Memiliki nama PT. Â First Anugerah Karya Wisata, terdaftar sebagai penyelenggara umrah resmi di Kementerian Agama. Berkantor pusat di Depok, Jawa Barat travel ini telah menjalankan bisnis umrahnya sejak 2012. Model bisnis yang digunakan adalah menawarkan paket murah dan kemudian berujung pada praktik ponzi.
Pimilik travel, pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, beserta adiknya Siti Nuraidah Hasibuan diciduk polisi karena diduga melakukan penipuan, mengumpulkan dana masyarakat, investasi bodong hingga pencucian uang.
Kehidupan mewah terus dilakoni. Bisnis fashion dan restoran di luar negeri pun dijajagi. Traveling ke luar negeri sudah menjadi hobi bagi mereka. Rumah dan kendaraan mewah berjejer. Sebagian besar menggunakan uang jemaah untuk konsumsi mewah pasutri ini.