Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ingin Berkunjung ke Badui Dalam? Persiapkan 7 Hal Berikut

4 Januari 2017   16:17 Diperbarui: 5 Januari 2017   14:32 7016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-anak Badui Dalam sedang melakukan perjalanan ke CIboleger | dokpri

Berkunjung ke perkampungan suku Badui Dalam, adalah petualangan. Terlebih bila sempatkan bermalam di rumah penduduk. Kita akan menemukan pengalaman yang tidak biasa.

Perjalanan kali ini, kami akan menuju suku Badui Dalam di Cibeo, Rangkasbitung Lebak, Banten. Salah satu dari tiga area perkampungan selain Cikertawana dan Cikeusik. Dibandingkan keduanya, Cibeo adalah perkampungan terdekat dari wilayah luar.

Perjalanan kita mulai dari terminal Ciboleger. Sebuah terminal kecil di pintu masuk wilayah badui. Dengan kendaraan umum, tempat ini bisa dijangkau dengan bis dari terminal atau stasiun Rangkasbitung. Selain sebagai destinasi terakhir bis dan kendaraan umum, tempat ini juga berfungsi sebagai lahan, parkir kendaraan pengunjung.

Suasana di sini cukup ramai oleh tamu wisatawan domestik, biasanya dalam rombongan. Ada juga wisatawan asing dalam jumlah relatif sedikit. Terdapat sejumlah warung, sekedar untuk mengisi perut. Toko kelontong, tempat membeli pembekalan dan juga toko suvenir untuk oleh-oleh dan cinderamata.

Perjalanan menuju perkampungan suku Badui Dalam, bukanlah perkara ringan namun tetap menyenangkan. Dengan berjalan kaki lima hingga enam jam, butuh persiapan yang matang. Selama perjalanan kita akan disuguhi berbagi macam pemandangan indah, lereng bukit dan hamparan hijau.

Berikut tujuh hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan menuju perkampungan Badui Dalam.

1. Persiapkan fisik

Fisik adalah modal utama untuk mencapai perkampungan Badui Dalam. Bagaimana pun tempat ini tidak mungkin dijangkau dengan kendaraan. Satu-satunya cara adalah dengan jalan kaki.

Dari informasi yang diperoleh beberapa orang Badui Dalam, mereka mampu menempuh tiga hingga empat jam dari perkampungan hingga Ciboleger. Namun bagi yang tidak biasa, lima hingga enam jam, lengkap dengan istirahat. Sungguh perjalanan cukup melelahkan.

Jalurnya hampir sama dengan jalur pada umumnya di daerah pegunungan. Meskipun ada beberapa ruas jalan yang tertata rapi dengan tatanan batu. Tapi sebagian besar adalah jalan alami, tanah dan sedikit lumpur. Saat hujan turun, jalan itu juga berfungsi sebagai aliran air.

Ada beberapa track yang diperlukan konsentrasi tinggi dan penuh kehati-hatian. Selain karena tanjakan curam juga licin, tanah coklat. Karenanya disarankan untuk membawa tongkat kayu yang bisa dibeli saat di Ciboleger seharga tiga ribu rupiah. Murah tapi sangat menolong selama perjalanan.

2. Bekal makanan

Selain persiapan fisik, yang tak kalah penting untuk dibawa adalah bekal makanan dan minuman. Baik untuk dimakan selama perjalanan maupun bekal yang akan dimakan saat menginap di rumah penduduk.

Untuk bekal selama perjalanan, bawa secukupnya saja untuk ganjal perut dan haus. Dua atau tiga bungkus roti dan dua botol air mineral, sudah cukup. Lagian bila kehabisan air minum, sepanjang jalan ada sungai yang airnya cukup jernih dan segar untuk diminum. Kelebihan bekal justru akan menambah beban tas yang dibawa.

Jangan lupa bekal untuk makan saat nginep di Badui Dalam. Saran saya  bawalah beras, mie instan dan ikan asin. Boleh juga ikan kalengan, saus dan kecap. Tuan rumah akan dengan senang hati memasak dan menghidangkan. Kita tinggal makan. Pastikan bawa lebih agar tuan rumah juga kebagian, syukur ada sisa yng ditinggal. Toh nginepnya kan sudah gratis, dimasakin pula.

3. Baju ganti

Bawa lah baju ganti paling tidak dua setel, lengkap termasuk celana dan celana dalam serta handuk. Jika perlu bawa juga kaos kaki, agar kaki tetap hangat saat tidur nanti. Bungkus semuanya dengan plastik agar kondisinya tetap kering. Termasuk alat penting lainnya seperti handphone juga perlu  dibungkus plastik. Hujan akan menjadi teman sepanjang perjalanan.

Satu setel dipakai saat sudah tiba dirumah penduduk. Satu setel lagi dipakai setelah sampai bawah sebelum pulang. Mengingat sepanjang perjalanan akan banyak berkeringat dan sering diguyur hujan.

4. Jas hujan

Sepanjang perjalanan kemungkinan besar akan beriring hujan. Maka dari itu ada baiknya sedia jas hujan. Jika tidak sempat bawa, bisa beli dari toko sekitar Ciboleger.

Selain jas hujan, pastikan tas bawaan terbungkus plastik atau carry bag. Bawa juga kantong plastik cadangan untuk bungkus baju kotor dan baju bersih.

5. Selimut

Suhu di perkampungan Badui Dalam cukup dingin saat malam hari. Disarankan bawa selimut, minimal kain sarung.

6. Senter

Senter penting, khususnya bila hendak keluar rumah saat malam hari. Maklum di sana tidak ada penerangan listrik. Pakai senter hp juga boleh tapi resiko kecemplung di air bila tujuannya adalah beraktivitas di sungai.

7. Patuhi adat setempat

Pastikan anda sebagai tamu, tahu aturan yang larangan yang berlaku disana. Bukan soal mistis, tapi menghargai tradisi dan adat adalah kewajiban. Ibarat peribahasa dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung.

Ada beberapa larangan ketika berkunjung ke Badui Dalam, salah satunya adalah dilarang mengambil gambar di area Badui Dalam. Makanya tidak heran jika nyaris tidak ada dokumen yang ter-publish di internet.

Tertarik ke sana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun