OM TELOLET OM, siapa yang tak kenal istilah itu saat ini. Ya, sebuah hiburan baru yang begitu cepat viral dengan dukungan media sosial.
Tidak ada referensi jelas dari mana fenomena itu berasal. Ada yang bilang, berasal dari suara untuk mengusir onta di Timur Tengah sana. Ada pula yang bilang kesenangan sejumlah remaja di pinggir jalan saat mendengar bunyi klakson bis. Bukan itu saja, arti yang terkandung didalamnya pun tidak mudah dipahami.
Apapun itu, fenomena ini sudah mendunia, go internasional!. Tercatat sejumlah aktris dunia pun ikut bersuara OM TELOLET OM di akun resminya. Sebut saja aktris Zedd langsung mendapat respon luar biasa kala sebut kata itu melalui akun @zedd. Hanya dalam hitungan menit, tak kurang dari 20 ribu orang retwit dan lebih dari 15 ribu berikan tanda hati.
Presiden Jokowi tidak mau kalah dan menyebutkan ini kekuatan dan potensi media sosial yang kita lihat, yaitu sebuah kesederhanaan, sebuah kesenangan, sebuah kebahagiaan dari rakyat.
Masih di hari sama, sesaat istilah itu booming, bermunculan sejumlah tawaran penjualan klakson. Seakan mereka tidak mau ketinggalan, gunakan fenomena untuk menggenjot ide kreatif nya dan berujung pada bisnis.
Sejumlah pemburu bunyi klakson di jalanan pun bermunculan. Berbagai video tingkah laku mereka dan bunyi bisa kita lihat begitu viral, di youtube dan Whatapps. Bukan saja di negeri ini, bahkan sejumlah orang asing di luar negeri melakukan serupa. Mereka begitu gembira dan menikmati.
Bunyi klakson, fungsi utamanya memberikan perhatian kepada pengendara didepan agar waspada dengan kendaraan dibelakang. Suara itu kerap kali didengar saat di lampu merah, perempatan jalan atau saat kendaraan akan mendahului.
Beberapa tahun silam, kita dengan mudah menemukan suara klakson mirip merek kendaraan tertentu, atau jenis kendaraan tertentu. Sebut saja klakson pengawal kendaraan VIP atau kendaraan mewah lainnya. Bagi kita yang didepan saat mendengar suara klakson dimaksud langsung memberikan ruang jalan untuk dilewati.
Bisa jadi mengganggu atau muncul ketersinggungan bagi tidak menerima. Tidak jarang terjadi keributan akibat bunyi klakson yang tidak pada tempatnya atau suaranya terlalu keras.
Sebelumnya, variasi suara klakson bis, adalah hal biasa. Variasi suara klakson sudah ada sejak era 80an dan terus berkembang hingga kini. Namun suara itu telah mencuri perhatian dan bahan perburuan. Ada sebuah kepuasan bila bisa mengunggah suguhan jenis baru bunyi klakson.
Agaknya fenomena ini menjadi hiburan baru, ditengah kegaduhan dan kebosanan kala informasi hoax yang terus menghiasi gawai kita.
Lupakan suara kaum nyinyir, yang tidak senang. Namanya juga tidak senang. Apapun adanya, mereka akan gunakan sejumlah dalil untuk mencari pembenaran atas tindakan yang mereka lakukan.
Hal ini membuktikan bahwa masih banyak segmen pengguna media sosial yang tidak terganggu dengan kegaduhan isu politik, dan isu sara. Mereka tidak terganggu dan tidak ingin terganggu. Mereka mencari sejumlah manfaat pada hasil budaya perkembangan teknologi komunikasi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H