Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Pernik Haji] Strategi Memangkas Masa Tinggal Jemaah Haji di Saudi Arabia

6 Oktober 2016   01:27 Diperbarui: 6 Oktober 2016   02:47 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekayasa Optimalisasi Masa Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji di Saudi Arabia | data diolah

Jumlah penerbangan sebanyak 207 kloter bisa dipecah menjadi dua gelombang. Gelombang pertama sebanyak 107 kloter dengan fase selama 6 hari dan gelombang kedua 100 kloter dengan fase selama 5 hari.

Rekayasa Optimalisasi Masa Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji di Saudi Arabia | data diolah
Rekayasa Optimalisasi Masa Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji di Saudi Arabia | data diolah
Dengan perpedoman kalender Hijriyah, bahwa wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka kedatangan jemaah gelombang pertama dapat dimulai sejak tanggal 21 Dzulqaidah. Mereka akan tinggal di Madinah selama kurang lebih delapan hari untuk arbain. Proses kedatangan jemaah gelombang pertama ini akan berlangsung selama 6 hari dan berakhir tanggal 26 Dzulqaidah.

Sementara kedatangan gelombang kedua dimulai tanggal 30 Dzulqaidah, dari Jeddah langsung menuju Mekah. Berlangsung selama 5 hari dan berakhir tanggal 4 Dzulhijjah, sehari sebelum closing date Kota Mekah.

Setelah melewati masa puncak haji atau Armina, jemaah dipulangkan seperti biasa dengan sistem first come first out. Jemaah yang datang duluan, pulang duluan. Jemaah gelombang pertama dapat dipulangkan sejak tanggal 14 Dzulhijjah. Dalam waktu yang bersamaan, jemaah gelombang kedua diberangkatkan ke Madinah untuk ibadah arbain. Mereka akan dipulangkan melalui bandara Madinah tanggal 23 sampai 27 Dzulhijjah.

Dengan ilustrasi sebagaimana gambar diatas, maka masa operasional penyelenggaraan haji bisa dipangkas menjadi 40 hari dan masa tinggal jemaah berkisar 24 hari.

Hal-hal Penting Untuk Diperhatikan

Implementasi rekayasa pemangkasan masa tinggal tersebut tidaklah mudah. Banyak hal yang patut diperhatikan, seperti keinginan jemaah, kondisi infrastruktur bandara, kapasitas petugas, banyak lagi terkait dengan operasional haji baik di Tanah Air maupun Saudi Arabia.

Penggunaan pesawat berkapasitas besar, artinya memerlukan bandara yang memadai. Hal tersebut tidak sepenuhnya dilakukan oleh bandara dari 12 embarkasi yang ada saat ini. Jika hal itu dilakukan seluruhnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta atau beberapa bandara lain yang memadai, perlu penyusunan jadwal secara ketat dan perlu diperhatikan transit dari daerah.

Penambahan jadwal penerbangan setiap hari, berarti pula menambah jadwal mendarat di bandara di Saudi Arabia, baik Jeddah maupun Madinah. Sementara mereka juga melayani jemaah haji dari seluruh negara di dunia.

Selain keikutsertaan peran Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan ibadah haji, pergerakan jemaah haji dari bandara satu ke bandara berikutnya di dalam negeri juga perlu diperhatikan. Selain akan menambah beban biaya juga menguras tenaga bagi jemaah.

Semoga bermanfaat---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun