Dalam dunia bisnis, anak muda sering kali dihadapkan pada dua pilihan besar, langsung terjun ke lapangan atau menghabiskan waktu untuk merencanakan rencana matang terlebih dahulu. Hal Ini menjadi dilema klasik yang terus diperdebatkan, terutama di era serba cepat seperti sekarang. Di satu sisi, banyak yang percaya bahwa keberanian untuk mengambil langkah pertama tanpa terlalu memikirkan detail bisa membuka jalan menuju kesuksesan. Tapi di sisi lain, ada yang yakin bahwa tanpa strategi yang kokoh, bisnis hanya akan berjalan di tempatnya, atau lebih buruk lagi, berhenti sebelum benar-benar dimulai. Pertanyaannya, mana yang lebih penting? Tindakan dulu atau rencana matang?
   Mari kita lihat sisi "aksi dulu." Di era digital seperti sekarang, banyak anak muda yang merasa bahwa bergerak cepat adalah kunci utama agar tidak ketinggalan tren. Apalagi platform digital seperti media sosial memberikan ruang besar bagi siapa saja untuk langsung memasarkan ide atau produk mereka tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Konsep ini bisa dilihat dari munculnya banyak bisnis kecil yang dimulai dengan modal minimal, seperti menjual produk buatan tangan atau memanfaatkan tren kekinian. Keberanian untuk langsung memulai memang menjadi salah satu kekuatan generasi muda saat ini. Namun, terlalu terburu-buru tanpa perencanaan yang jelas sering kali berakhir pada kegagalan karena kurangnya persiapan menghadapi tantangan di lapangan.
   Sebaliknya, pendekatan "rencana matang" mempunyai daya tarik tersendiri, terutama bagi Gen Z yang cenderung lebih analitis. Merancang strategi bisnis, menganalisis pasar, hingga mempersiapkan rencana cadangan dianggap sebagai langkah esensial untuk mengurangi risiko kegagalan. Dengan rencana yang solid, seorang pebisnis muda dapat memahami target pasar, berspekulasi modal, hingga peta potensi masalah yang mungkin muncul. Namun, terlalu fokus pada perencanaan tanpa keberanian untuk eksekusi justru bisa jadi bumerang. Banyak ide cemerlang yang akhirnya mengendap karena terlalu sibuk memikirkan langkah-langkah yang ideal, sampai-sampai kesempatan emas terlewatkan.
   Sebenarnya, kedua pendekatan ini sama-sama penting, tergantung bagaimana cara kita menggabungkannya. Sebuah bisnis yang sukses tidak hanya membutuhkan keberanian untuk bertindak, tetapi juga kecerdasan dalam merancang strategi. Kombinasi ini dapat dilihat pada banyak pengusaha muda sukses, yang berani mencoba sesuatu yang baru namun tetap memiliki dasar perencanaan yang kuat. Contohnya, seorang pebisnis muda bisa memulai dengan MVP (Minimum Viable Product), yaitu produk sederhana yang dirancang untuk menguji pasar tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Dengan cara ini, mereka dapat melihat apakah ide mereka diterima pasar, sekaligus mengumpulkan masukan untuk menyempurnakan bisnisnya di kemudian hari.
  Â
   Selain itu, dunia bisnis tidak hanya soal siapa yang bergerak lebih cepat atau siapa yang punya rencana paling detail. Keberhasilan dalam bisnis juga ditentukan oleh kemampuan untuk belajar, beradaptasi, dan bangkit dari kegagalan. Sebab, tidak peduli seberapa matang rencana yang dibuat atau seberapa cepat tindakan diambil, hambatan pasti akan selalu ada. Dalam situasi seperti ini, mentalitas dan kemampuan untuk terus maju menjadi kunci utama.
   Sebagai anak muda yang ingin memulai bisnis, kita harus belajar agar tidak terjebak dalam satu pendekatan saja. Jika kita merasa lebih nyaman langsung bertindak, jangan lupa untuk tetap membawa "peta" berupa rencana dasar. Sebaliknya, jika kita lebih suka menyusun strategi, pastikan untuk memberi batas waktu bagi diri kita sendiri agar tidak terjebak dalam tahap perencanaan yang terlalu panjang. Sebab, pada akhirnya, kunci sukses adalah keseimbangan. Mulailah dengan langkah kecil yang nyata, lalu perbaiki sepanjang perjalanan. Ingat, bisnis bukan tentang kesempurnaan di awal, tetapi bagaimana kita terus berkembang dan konsisten di tengah segala tantangan.
   Jadi, jika ada yang bertanya, "Mana yang lebih penting, tindakan dulu atau rencana matang?" Jawabannya adalah: keduanya penting, tapi harus berjalan beriringan. Jangan takut untuk memulai, tapi juga jangan asal tanpa persiapan. Dunia bisnis adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan peluang. Berani melangkah dan cerdas mengelola risiko adalah kombinasi terbaik untuk membawa bisnis menuju kesuksesan. Action tanpa rencana ibarat melaju tanpa tujuan, sedangkan rencana tanpa action hanyalah angan-angan. Jadi, siapkah kamu memulai perjalanan bisnismu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI