Dalam menjalin hubungan kemasyarakatan, mahasiswa memiliki peran aktif sebagai katalisator kemajuan negeri. Seperti yang disebutkan pada salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi poin ketiga, yaitu mahasiswa berperan sebagai penghubung antara rakyat dengan pemerintah.Â
Pengabdian masyarakat menjadi salah satu bukti nyata kontribusi mahasiswa untuk membantu dan berguna bagi masyarakat karena pada dasarnya pendidikan akan kembali ke masyarakat.Â
Salah satu bukti nyata tersebut sudah mampu diimplementasikan oleh para jajaran tim PPK ORMAWA BEM KM UNNES yang dilaksanakan pada tanggal 20-22 Agustus 2022.Â
Mengambil tindakan nyata untuk kemajuan peradaban bangsa. Seperti yang diketahui permasalahan lingkungan menjadi poin penting dalam kesejahteraan masyarakat.Â
Salah satunya dialami oleh masyarakat Desa Klitikan Kec. Kedungjati, Kab. Grobogan. Dengan luas potensi hutan kayu putih sebesar 1.475 Ha menjadikan Desa Klitikan dikenal keunikannya sebagai daerah penghasil minyak kayu putih.Â
Di Indonesia sendiri pengembangan minyak kayu putih hanya ada di tiga tempat saja yaitu Maluku, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Grobogan. Sebanyak 251 ton jumlah daun kayu putih diolah oleh masyarakat setempat dengan hasil senilai 513 juta rupiah. Hal ini secara tidak langsung dengan bertambahnya produksi daun putih maka akan bertambah pula limbah kayu hasil penyulingan minyak kayu putih itu sendiri.
Berdasarkan adanya permasalahan semakin menumpuknya limbah penyulingan tersebut Tim PPK ORMAWA BEM KM UNNES membentuk sebuah rumah inovasi dimana sebagai tempat penyaluran keluh kesah serta masalah yang dihadai oleh masyarakat Desa Klitikan.Â
Selain itu, dengan adanya rumah inovasi juga bisa memberikan output berupa hasil nyata salah satunya yaitu pembuatan briket dari limbah kayu daun putih. Briket merupakan arang yang dibuat dengan teknik pengepresan tertentu dan menggunakan bahan perekat pilihan sebagai pengeras.Â
Dengan adanya pelatihan pembuatan briket yang dilakukan oleh Tim PPK ORMAWA BEM KM UNNES kepada masyarakat Desa Klitikan diharapkan juga bisa membantu masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya. Cara pembuatannya sendiri sangat mudah dan menggunakan alat-alat sederhana. Step pertama dimulai dari mengeringkan limbah minyak kayu putih di bawah sinar matahari, lalu dilakukan penggilingan limbah kayu putih menjadi serbuk.Â
Untuk perekatnya sendiri bisa menggunakan tepung kanji dengan perbandingan 1:2 dari berat serbuk limbah minyak kayu putih. Selanjutnya yaitu tinggal campurkan air dan tepung lalu dimasak hingga mengental. Berikutnya tinggal lakukan pencetakan briket dengan cara ditekan-tekan pada cetakan. Terakhir yaitu jemur briket sampai kering dan pengolahan limbah kayu menjadi briket siap digunakan atau dipasarkan.
Kontribusi nyata dari generasi muda khususnya mahasiswa memang sangat diperlukan. Pemecahan solusi dari berbagai masalah yang pelik hingga mengancam berbagai sektor, mulai dari sosial budaya, pendidikan, ekonomi, hingga lingkungan.Â
Penerjunan Tim PPK ORMAWA BEM KM UNNES diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Klitikan untuk bisa menjadi desa yang smart. Smart mengolah potensi kayu putih dan smart dalam memanfaatkan limbah menjadi sebuah produk bernilai ekonomis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H