Mohon tunggu...
rosid tamami
rosid tamami Mohon Tunggu... -

Mengabdi dan mencerahkan sesama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu Riwayatmu Kini

7 April 2014   15:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak terasa pemilu tahun 2014 tinggal dua hari lagi, sepintas terlihat tidak ada antusiasme yang berlebihan dari masyarakat, bahkan mungkin banyak yang "lupa" kalau dua hari lagi, negeri ini akan mengadakan perhelatan akbar lima tahunan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan merubah dan mengatur semua yang ada dinegeri ini lima tahun kedepan.

Dua hari lagi rakyat seharusnya bersemangat untuk memilih wakil-wakil mereka diparlemen, karena nasib mereka dan juga nasib negeri ini akan "dikendalikan" sepenuhnya oleh anggota parlemen. Anggota parlemen nanti akan menentukan Anggaran Negara/APBN (budgeting), membuat dan merevisi Undang-undang, sebagai kontrol kinerja pemerintah, ditambah lagi memilih (fit and proper test) anggota-anggota hakim agung, anggota KPU, anggota KPK, Gubernur BI, dan yang lainnya.

Melihat begitu berkuasanya dan menentukan begitu banyak kebijakan negeri ini, apakah kita rela menyerahkan tugas itu kepada orang-orang yang tidak kredibel, tidak amanah ?, saya yakin seluruh rakyat negeri ini tidak akan rela, tapi apa mau dikata, setiap hari kita disuguhi kasus korupsi, kolusi, perbuatan asusila baik itu dilakukan anggota legislatif, maupun "simbiosis" antara birokrat (eksekutif) dan anggota legislatif. Saat ini rakyat semua tahu pemilu begitu penting, namun sikap apatis juga begitu luar biasa sehingga mungkin angka Golput akan semakin tinggi.

Pemilu dan seluruh tahapan sebelumnya termasuk kampanye terasa "dingin", rakyat seperti apatis menyambut pemilu, seharusnya pemerintah dan juga partai politik harus bisa merubah pola pikir masyarakat tentang pemilu rakyat harus bisa menyambut pemilu dengan sukacita kembali seperti saat pemilu tahun 1955 atau pemilu tahun 1999 karena dua pemilu ini yang bisa dianggap paling demokratis dan rakyat begitu antusias untuk melaksanakan dan mensukseskan.

Tidak lain dan tidak bukan cara membangkitkan kembali antusiasme rakyat adalah, pemerintah, partai politik dan anggota parlemen harus bisa membangun kembali kepercayaan rakyat (trust building), dengan cara meningkatkan kinerja yang baik, memberantas korupsi, memperbaiki moralitasnya, dan yang paling utama adalah benar-benar memperjuangkan nasib dan kepentingan seluruh rakyat indonesia. Semoga......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun