Mohon tunggu...
Rosi Choirunnisa
Rosi Choirunnisa Mohon Tunggu... Bankir - Provil is valid

Allah with me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

6 Juli 2021   21:51 Diperbarui: 6 Juli 2021   22:07 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Autisme yaitu gangguan perkembangan pada interaksi sosial dan juga komunikasi yang ditandai dengan terbatasnya aktifitas dan ketertarikan. Perilaku autis digolongkan menjadi 2 jenis yaitu eksesif (berlebihan) seperti memukul, mendorong bahkan menyakiti diri sendiri sedangkan defisit (berkekurangan) seperti gangguan bicara, defisit sendori yang dikira tuli, menjerit melamun bahkan tertawa tanpa sebab. Ciri ciri anak autis yaitu Terlambat bicara atau tidak dapat berkomunikasi ,Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain (bahasa Planet) ,Tidak mengerti dan tidak mengeluarkan kata-kata dalam konteks yang sesuai (Gangguan bahasa ekspresif dan reseptif) ,Bicara tidak digunakan untuk komunikasi Meniru atau membeo (ekolalia). Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada maupun kata-katanya, tanpa mengerti artinya ,Kadang bicaranya monoton (seperti robot) ,Mimik datar. Sedangkan ciri ciri untuk gangguan sosial yaitu Menolak atau menghindar untuk bertatap mata, Tidak menoleh bila dipanggil. Karena hal ini, sering diduga bahwa anak mengalami ketulian ,Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk ,Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang lain ,Bila ingin sesuatu, ia menarik tangan orang yang terdekat dan mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya

Kategori kesulitan belajar spesifik yaitu kondisi dimana individu mempunyai tingkat kecerdasan normal bahkan tidak sedikit yang diatas rata rata namun memiliki kesulitan belajar di area perkembangan tertentu kategori kesulitan belajar ini sering disebut DISLEKSIA (kesulitan belajar terutama di area berbahasa tulisan, bahasa lisan, dan bahasa sosial), DISKALKULIA (kesulitan belajar terutama di area berhitung), dan DISGRAFIA (Kesulitan belajar terutama di area menulis). Kondisi ini juga menunjukkan kesulitan dalam menumpukan perhatian, kesulitan untuk mengingat sesuatu, kesulitan dalam mengingat dan menjalankan instruksi yang panjang, kesulitan dalam pengorganisasian, kesulitan dalam pengelolaan waktu, kesulitan dalam pengelolaan uang, bingung arah dan preposisi, dan lain sebagainya. Faktor penyebab disleksia yaitu genetik yang mana seorang ayah yang mengalami disleksia berpotensi lebih banyak menurunkan nya pada anaknya, cedera otak yang biasanya terjadi karna store, hilang ingatan dll dan pemrosesan fonologi dimana adanya ketidakstabilan pada otak terutama di area fonologi yang menyebabkan penderita mengalami kebingungan dan susah membedakan huruf. Selanjutnya ada ADHD atau sering disebut gangguan pemusatan perhatian Anak dengan tipe ADHD biasanya mempunyai problem dalam memperhatikan instruksi, menyelesaikan tugas, berhubungan dengan anak lain, atau duduk tenang. Mereka seringkali membuat masalah di rumah, dijuluki sebagai anak nakal di sekolah, dan diganggu oleh teman-temannya.

Strategi pemberian intervensi bagi anak berkebutuhan khusus

Kesulitan belajar spesifik (Disleksia, Diskalkulia, Disgrafia) penanganannya dengan menggunakan instruksi singkat, sederhana, dan tepat serta mengulangi instruksi secara multisensori ,Mengecek pemahaman siswa mengenai tugas ,Bacakan dan tuliskan materi yang akan dipelajari ,Buat target yang achievable ,Media yang digunakan diberi "highlight" misalnya warna/symbol tertentu ,Strategi/kata-kata kunci di temple di ruang kelas untuk mendukung anak memahami topic yang sedang dibicarakan ,Beri marka pada setiap "ketidaktepatan" dan beri feedback yang spesifik

Slow learners strategi penanganannya Menggunakan intruksi yang konkret. Memberikan kesempatan untuk pengulangan dan latihan yang lebih sering,membangun dasar tata kelola waktu (basic time management),membuat aktivitas yang disukai anak,dukungan motivasi akademik

 Autisme yaitu dengan cara memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Fokus penanganan terletak pada pemberian reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi yang diberikan. Tidak ada hukuman (punishment), akan tetapi bila anak berespons negatif (tidak tepat) atau tidak berespons sama sekali maka ia tidak mendapatkan reinforcement positif yang ia sukai tersebut. Menemani anak bermain kemudian berusaha melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan anak menggunakan mainannya,Mengajarkan anak bersosialisasi dengan memulai dan atau merespon orang lain ,Menggunakan alat bantu visual untuk memperlihatkan langkah-langkah menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan

ADHD bisa menggunakan cara Ekstingsi : Memberikan penguatan perilaku positif pada anak ,Satiasi : Menghilangkan alasan yang menghasilkan tingkah laku yang tidak dikehendaki, misalkan dengan memberikan perhatian sebelum anak menuntut perhatian ,Memberikan konsekuensi dari perilaku negatif .

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT (

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun