Mohon tunggu...
Rita Rosiana
Rita Rosiana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

lebih suka naik gunung dan menulis catatan perjalanan dibanding menulis jurnal...he he

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyusuri Goa Surowono Kediri, Seru!

18 Oktober 2015   12:21 Diperbarui: 18 Oktober 2015   19:09 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Goa Surowono"][/caption]

Sabtu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Kami yang sedang mengikuti Kursus Bahasa Inggris di Pare, Kediri. Hari ini adalah hari dimana aktivitas Kursus sementara waktu libur. Lupakan sejenak materi IELTS, Toefl, Speaking dan lain-lain. Satu lagi, bagi yang tinggal di camp Sabtu merupakan hari bebas dari berbicara Bahasa Inggris, yeayy!!

[caption caption="Start dari Elicos Girls Camp"]

[/caption]

Tak menyia-nyiakan kesempatan, berbekal informasi dari warga sekitar Kampung Inggris mengenai keberadaan Goa Surowono, dengan sepeda sewaan Saya dan teman-teman meluncur meninggalkan camp, membelah jalanan Pare yang panas berdebu. Sesekali perjalanan harus dihentikan sementara guna bertanya pada warga mengenai lokasi yang dituju, maklum tidaak ada penunjuk arah sehingga harus banyak bertanya agar tidak tersesat. 

[caption caption="Tangga menuju mulut Goa Surowono."]

[/caption]

Dua puluh menit kemudian Kami tiba di Desa Canggu, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, tempat dimana Goa Surowono berada. Letak Goa persis di belakang sebuah rumah penduduk, tepat di bawah rimbunnya gerumbul pohon bambu. Goa ini merupakan lorong bawah tanah yang di dalamnya terdapat aliran sungai yang tak pernah kering, meski sedang musim kemarau.

[caption caption="Lubang Goa Surowono."]

[/caption]

Menurut penduduk sekitar, Goa ini merupakan sistem kanal atau pengairan, bagian dari Candi Surowono yang dibangun di masa Kerajaan Kediri. Usai memasang head lamp dan menyiapkan kamera, dipandu Guide lokal, saya dan rombongan berjumlah 6 orang mulai menuruni anak tangga. Anak tangga ini mengarah menuju ke mulut gua yang berupa sebuah ceruk sumur sedalam kurang lebih lima meter di bawah tanah. Anak tangga yang dilalui cukup curam dan pasti akan menjadi licin di musim penghujan, jadi pastikan untuk fokus dan berhati-hati saat melaluinya.

Byur, sejurus kemudian air jernih nan sejuk sedalam dada orang dewasa menyambut kami. Di depan mulut Goa nampak beberapa pengunjung yang sedang mandi-mandi menikmati kesejukan air. Mendongak ke atas, terlihat pengunjung yang sekedar duduk-duduk atau rombongan yang bersiap juga untuk menjelajah Goa. Berada di dalam gua, lamat-lamat masih terdengar suara percakapan orang yang berada di atas, makin ke dalam yang terdengar hanya suara pemandu memberi instruksi dan suara kecipak air karena pergerakan langkah kami.

[caption caption="Lorong Goa Surowono."]

[/caption]

Senter merupakan satu-satunya sumber penerangan selama menjelajah Goa, penggunaan head lamp akan sangat membantu karena tangan masih bisa bebas bergerak untuk mengabadikan moment dengan kamera meski harus berhati-hati agar tidak tercebur ke dalam air.

Konstruksi Goa Surowono hanya selebar tubuh orang dewasa, dengan tinggi yang semakin rendah, membuat kami hanya bisa berjalan beriringan satu persatu sembari menjaga jarak satu sama lain agar tidak ada yang tertinggal. Gua surowono ini memiliki 5 lorong utama dengan banyak percabangan di dalamnya. Sehingga keberadaan pemandu mutlak diperlukan.

[caption caption="Goa Surowono"]

[/caption]

Masing-masing lorong gua memerlukan gaya berbeda saat kita menyusurinya. Lorong pertama dapat disusuri dengan berjalan normal, berdiri tegak karena langit-langit gua masih cukup tinggi. Lorong kedua memiliki langit-langit yang lebih rendah sehingga harus merunduk saat melaluinya.

Memasuki lorong ketiga konstrusi Goa kian sempit dan rendah, pengunjung harus melalui sembari jongkok di dalam air yang mencapai dada orang dewasa. Petualangan semakin seru saat memasuki lorong ke empat, dimana langit-langit yang semakin sempit dan rendah memaksa kita merangkak untuk melalui lorong ini.

[caption caption="merunduk dan berjongkok"]

[/caption]

Karena pertimbangan keamanan, meskipun Goa Surowono ini memiliki lima lorong, namun hanya empat lorong saja yang bisa dilalui, sementara lorong kelima ditutup. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada pengunjung.

[caption caption="akhir petualangan, bersiap keluar Goa"]

[/caption]

Sekira lima belas menit menikmati keseruan menyusuri Goa, petualangan berakhir setelah melalui lorong keempat. Dengan badan basah kuyup, kita menaiki anak tangga untuk keluar Goa, setelah berada di atas, kita memutar kembali ke tempat semula yaitu pintu masuk gua untuk mengambil barang-barang yang dititipkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun