Ketika kepanikan menderu alam pikiran
Segala apa yang telah terjadi datang kembali
Semua, ya semua
Ketakutan
Kebahagiaan      Â
Kesedihan
Kekecewaan
Kebermaknaan
Hadir begitu saja
Meminta untuk dipikirkan
Meminta untuk dituntaskan
Meminta untuk dipedulikan
Argh!
Kenapa kalian begitu serakah?
Hei!
Aku hanya satu
Aku hanya manusia biasa
Tak mudah
Sungguh tak mudah
Jika semua ku selesaikan dalam satu waktu
Ingin ku memaki
Ingin ku berteriak
Ingin ku bersembunyi
Ingin ku meminta kalian semua pergi
Tapi tak bisa
Ingin ku berlari
Berlari sejauh mungkin
Berlari ke tempat tak berpenghuni
Hingga tak ada yang bisa melihatku
Hingga tak ada yang bisa menggagguku
Tapi itu tak mungkin
Karena Dia Maha Melihat
Karena Dia Maha Mengetahui
Segala isi hati
Segala isi pikiran
Segala isi perasaan
Sudahlah
Jangan membuat dirimu lelah
Untuk apa berlari?
Percuma!
Sia-sia!
Tak akan membuatmu dewasa
Hanya membuatmu menjadi seorang pecundang
Pecundang yang perlahan lenyap tanpa meninggalkan jejak karya
Mau kau hidupmu berakhir seperti itu?
TIDAK!
Ini jalanku
Ini janjiku
Ini ikrarku
Apapun yang terjadi
Akan ku hadapi
Tak peduli
Seberat apapun ujian yang menghampiri
Aku tetap berpihak pada kebenaran
Aku tetap setia menjalankan perintah Tuhan
Sampai nanti
Sampai mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H