Mohon tunggu...
Rosiana
Rosiana Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

A reluctant learner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Remaja Tangguh Adalah Pilihanku (Part 2)

20 Desember 2016   10:59 Diperbarui: 20 Desember 2016   11:07 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hhhhhhhhh.. Harus bagaimana lagi ini?"

"Menunggu sampai si boy memutuskan ikatan hubungan tersebut?"

"Huhhh sampai kapan, Ya Allah?“ keluh sang gadis dalam hati.

Keesokan harinya. Ia masih dilema, namun kali ini dilema yang dihadapi sang gadis berbeda dengan dilema sebelumnya. Sungguh begitu banyak dilema yang dipikirkan olehnya. Kali ini sang gadis mengalami dilema antara pertentangan keyakinannya dengan kondisi lingkungannya. Sang gadis bingung harus bagaimana, di satu sisi dia menolak keras untuk berpacaran karena dia benci, benci melihat remaja seusianya rusak karena pacaran. Benci mendengar obrolan remaja yang membicarakan soal mode, kecantikan, fashion tanpa memikirkan bagaimana orangtua susah payah mencari nafkah. Benci melihat remaja seusianya melakukan free seks dengan bangga tanpa rasa bersalah sedikit pun. Benci melihat remaja seusianya di keluarkan dari sekolah karena ketahuan hamil. Benci melihat remaja seusianya bunuh diri karena malu. Benci melihat remaja seusianya melakukan aborsi. Dari mana ini semua berawal? Dari berpacaran kah? Ya. Sang gadis tetap yakin bahwa semua itu bermula dari berpacaran. Salah satu penyebab dari seluruh perilaku amoral yang dilakukan oleh remaja itu berawal dari “pacaran.”

***

Lalu mengapa sang gadis malah memilih untuk mencoba mengambil kesempatan untuk pacaran jika dirinya yakin betul bahwa pacaran itu salah? Disinilah sang gadis bertafakur, berpikir, mengamati, membandingkan setiap realitas yang dilihat dan dialami olehnya untuk menemukan satu alasan yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Penasaran? Simak cerita selanjutnya! ^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun