Program kerja kelompok yang pertama dilakukan yaitu kegiatan nyadran di Desa Jurangagung. Nyadran di Jurangagung diperingati setiap malam Jumat pertama di bulan sura. Kegiatan nyadran dengan menyembelih kambing sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rezeki yang selalu diberikan kepada masyarakat Jurangagung. Serangkaian kegiatan menjelang nyadran ini dilakukan seperti pengajian di malam hari sebelum nyadran dilakukan. Serta berziarah ke makam sesepuh di desa Jurangagung.
Tradisi nyadran dilaksanakan pagi harinya dengan menyembelih kambing. Pelaku dalam tradisi ini mayoritas laki-laki. Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan nyadran ada yang di mata air dan ada yang di dekat makam. Gotong royong warga setempat sangat tinggi. Antusias yang mereka berikan dalam tradisi ini sangat baik.
Mengambil tradisi nyadran sebagai proram kerja adalah untuk menunjukkan bahwa tradisi ini merupakan salah satu cerminan dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya. Doa-doa yang dipanjatkan untuk kemakmuran warga desa Jurangagung. Adanya tradisi ini juga mencerminkan sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, dimana gotong royong dan kerukunan terjalin dengan baik satu dengan lainnya. Tidak lupa juga selalu melestarikan tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H