UNNES GIAT 9 yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan ini memiliki beragam kegiatan. Salah satunya yaitu bakti desa dengan membersihkan tempat ibadah sebelum shalat Jumat dimulai. Gotong-royong antar warga dan mahasiswa ini terjalin dengan baik dan saling membantu. Tim UNNES GIAT 9 ini disambut dengan baik oleh pengurus masjid dan dipersilahkan untuk membantu menyiapkan tempat ibadah. Tim UNNES GIAT melakukan bakti desa dengan baik.
Bakti desa ini dilakukan untuk sebagai bukti kepedulian terhadap lingkungan dan toleransi dalam beragama. Bakti desa juga salah satu bentuk pengabdian diri untuk masyarakat sekitar. Bakti desa ini dilaksanakan di hari kelima pelaksanaan UNNES GIAT 9. Tim mulai membersihkan masjid sekitar jam 10 pagi. Dimulai dari menggelar semua karpet masjid yang dilakukan oleh para laki-laki, hingga membersihkan pintu kaca di masjid yang dlakukan oleh para perempuan. Serta menyapu seluruh lantai di lantai 2.
Kegiatan ini kita lakukan sebagai bentuk pengamalan butir-butir pancasila yaitu sila pertama dan kelima. Sila pertama menunjukkan bentuk toleransi beragama, dimana semua orang dari kalangan manapun haruslah saling membantu dan toleransi terhadap sesama tanpa membedakan status sosialnya. Sila kelima menunjukkan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan antar sesama manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H