Mohon tunggu...
ROSHYDATUL ISTIQOMAH
ROSHYDATUL ISTIQOMAH Mohon Tunggu... -

Mahasiswa aktif PGMI UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penggunaan Gaya Belajar Memengaruhi Daya Tangkap Belajar Siswa?

8 April 2018   19:54 Diperbarui: 8 April 2018   20:11 1866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: republika.co.id

Pendidikan,  pengajaran,  dan pembelajaran.  Ketiga konsep tersebut berbeda arti namun masing-masing mempunyai tujuan dan fungsi yang sama,  yaitu untuk memberikan suatu informasi serta pengetahuan baru kepada objek didik. Menurut Horton dan Hunt sendiri, salah satu fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan bakat dan menanamkan seseorang baik untuk kepuasan diri sendiri maupun untuk masyarakat.

Untuk mewujudkan fungsi serta tujuan dari pendidikan tersebut,  tentunya dibutuhkan sebuah proses pembelajaran yang mendukung terciptanya pembelajaran yang aktif dan kreatif. Mengapa demikian?  

Tentunya untuk mencetak output yang baik wajib pula didasari oleh input dan proses yang baik pula.  Dalam hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya guru yang aktif dan kreatif serta ditungjang dengan adanya proses pembelajaran yang unik dan menarik,  maka akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas dengan pemahaman yang lebih akan materi yang telah disampaikan oleh sang guru.

Tidak cukup sampai disitu sama,  dalam hal ini yang perlu diprioritaskan bagi setiap guru agar dapat mencetak peserta didik yang berkualitas adalah dengan memerhatikan setiap proses pembelajaran yang dilakukan.  Karena proses pembelajaran sendiri mempunyai pengaruh yang cukup signifikan demi terbentuknya peserta didik yang berkualitas. 

Dengan proses pembelajaran yang dikrmas dengan apik dan baik maka akan dapat mrngantarkan peserta didik dengan mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Serta sebaliknya,  jika suatu proses pembelajaran tidak dihiasi dengan bumbu tambahan,  maka proses pembelajaran akan terkesan monoton serta hal ini akan berdampak pada sulitnya peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan oleh sang guru.

Lalu, bagaimana cara yang dapat ditempuh bagi setiap guru untuk membangun proses pembelajaran yang menarik?

Untuk itu setiap guru harus dapat mengerti sekaligus memahami gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing peserta didiknya.  Dikarenakan masing-masing individual peserta didik memiliki ciri khas dalam gaya belajar mereka.  Secara umum gaya belajar sendiri dibagi menjadi tiga kategori yaitu visual,  audio,  dan kinestetik.

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual ini merupakan gaya belajar yang paling umum dan paling banyak dimiliki oleh  setiap peserta didik. Umumnya peserta didik yang dominan dengan gaya belajar visual ini lebih mudah menerima pemahaman jika proses belajar mengajar lebih ditekankan kepada penglihatan sesuatu yang nyata bukan abstrak,  serta dapat mereka lihat secara langsung.

2. Gaya Belajar Audio

Gaya belajar audio ini lebih menekankan pada suara.  Peserta didik dapat mudah menerima materi jika dilakukan dengan tambahan suara-suara musik dan sejenisnya.  Peserta didik dengan tipe gaya belajar ini akan merasa lebih faham jika materi pembelajaran juga di includekan kedalam sebuah musik ataupun lagu.

3. GayaBelajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik ini merupakan gaya belajar yang banyak dimiliki oleh peserta didik yang hiperaktif.  Mereka lebih suka dan dapat mudah menerima pemahaman mengenai pembelajaran jika dilakjkan secara praktek langsung.  Peserta didik dengan tipe ini lebih suka bergerak lebih dibanding dengan peserta didik dengan gaya belajar yang lain.

Setiap peserta didik mempunyai tipe gaya belajar masing-masing. Hal ini dapat diketahui dan dibuktikan dengan melakukan penelitian terhadap peserta didik, baik dengan memberi beberapa pertanyaan tes untuk mengetahui gaya belajar ataupun dengan mengamati gaya belajar tiap peserta didik setiap harinya. Dari tes maupun pengamatan tersebut maka akan dapat diketahui gaya belajar tiap siswa masing-masing.

Namun,  hal ini bukan berarti bahwa setiap satu siswa hanya memiliki satu gaya belajar saja. Dan secara umum, siswa pasti mempunyai kecenderungan terhadap ketiga gaya belajar tersebut,  namun pasti mereka mempunyai salah satu gaya belajar yang dominan dalam pribadi mereka. Dan gaya belajar itulah yang mendominasi proses belajar peserta didik tersebut.

Maka dari itulah,  guru harus mengetahui masing-masing gaya belajar dari setiap peserta didik nya.  Tentunya hal itu dilakukan agar proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru tersebut dapat mudah tersampaikan kepada peserta didik. Dan lebih dari itu juga bertujuan agar peserta didik dapat lebih nyaman dan mudah menerima pembelajaran dengan proses belajar yang unik dan asik serta menarik bagi mereka,  dengan metode yang sudah disesuaikan dengan gaya belajar mereka masing-masing oleh sang guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun