Bunglon termasuk dalam kategori reptil. Bunglon merupakan sebutuan untuk jenis kadal yang dapat berubah warna. Bunglon termasuk dalam family Agamidae dan genus Calotes. Bunglon tersebar luas di daerah Asia hingga ke Nusantara. Makanan utama dari buglon adalah serangga, seperti jangkrik, lalat, dan belalang. Bunglon termasuk hewan yang suka menyendiri, kita dapat menemukannya pada semak semak dan pohon-pohon di kebun.
Fakta yang umum kita ketahui bahwa bunglon memiliki karakteristik yaitu dapat berubah warna menyesuaikan lingkungannya. Mekanisme perubahan warna tersebut disebabkan karena zat nanocrystal yang ada di permukaan kulitnya, nanokristal tersebut dapat memantulkan cahaya, warna cahaya yang terpantul ini ditentukan oleh ruang dinamis yang ada di sekitarnya.
Tujuan perubahan warna pada bunglon yaitu untuk melindungi dirinya dari musuh dengan menyamarkan diri dengan lingkungannya dan untuk menunjukkan suasana hatinya. Yang dimana saat ada predator yang akan memangsanya maka dia akan menyesuaikan warna kulitnya dengan warna tempat dia berdiri atau hinggap sehingga sama dengan warna lingkungannya tersebut (berkamuflase), seperti pada kayu dia akan menyesuaikan warna menjadi warna coklat. Dan ketika bunglon mengalami perubahan suhu dan suasana hatinya sistem sarafnya akan memberitahu kromatofora yang bertugas dalam mengatur warna di dalam tubuhnya.
Contoh seperti saat suhu panas ia akan mengubah kulitnya menjadi warna yang cerah dan begitu sebaliknya jika dingin maka dia akan berubah warnanya menjadi lebih gelap. Pada saat bunglon menunjukkan suasana hatinya yaitu ketika bunglon jantan biasanya merubah kulitnya menjadi lebih ke terang untuk menunjukkan Jika dia merasa tidak nyaman dan menunjukkan sifat agresif nya.
Tahukah kalian bahwa bunglon merupakan salah satu hewan lidah terpanjang dan terkuat di dunia?
Selain dari perubahan warna kulitnya nya, bunglon juga memiliki lidah yang panjang dan kuat bahkan termasuk dalam salah satu hewan dengan lidah terpanjang dan terkuat di dunia. Lidah bunglon adalah senjata utama dalam mencari mangsa. Panjang lidah bunglon hampir dua kali panjang tubuhnya sendiri dimana ketika kita mengibaratkannya sebagai manusia yang mempunyai tinggi 150 cm maka lidahnya adalah sepanjang 3 meter.
Para peneliti mengemukakan bahwa lidah bunglon adalah jaringan elastis khusus pada lidah yang terus terlipat seperti akordion. Selain memiliki lidah yang panjang, lidah bunglon juga sangat cepat dalam menangkap mangsanya.
Dimana saat mereka bersiap menyerang mangsanya otot-otot di dalam lidah bunglon berkontraksi seperti menarik tali busur dengan kecepatan yang sangat cepat dan tepat sasaran di dalam lidahnya tersebut terdapat perekat yang super lengket. Para ilmuan menyebut fenomena ini dengan elastic recoil. Seorang penulis studi darii Brown University bernama Christoper Anderson, melakukan pengamatan terhadap bunglon kecil, Aderson ingin mengetahui kecepatan dari lidah bunglon kecil tersebut.
Untuk menguji hipotesisnya Aderson memeriksa video kecepatan tinggi bunglon dalam keadaan menangkap serangga. Ia menggunakan rekaman yang sudah ada sebelumnya dan merekam video baru. Aderson kemudian mengambil 3000 frame perdetik untuk mengukur secepat apa bunglon mengeluarkan lidah dari mulutnya.
Hasilnya membuktikan bahwa bunglon yang berukuran kecil mempunyai lidah yang lebih cepat dan kuat dibandingkan dengan kerabatnya yang berukuran lebih besar darinya. Contohnya yaitu lidah dari Rhampholeon spinosus, adalah bunglon yang terancam punah dan bunglon terkecil dalam eksperimen tersebut, menghasilkan akelerasi 264 lebih cepat dari pada akselerasi garvitasi.
“itu adalah jumlah yang sangat tinggi. Percepatan dan daya tercepat dari semua reptil, burung, dan mamalia” kata Aderson.