Mohon tunggu...
Roseninit
Roseninit Mohon Tunggu... lainnya -

Tidak ada yang tidak mungkin semua bisa terjadi..jika kita mau berusaha dan berdoa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopimu Telah Dingin

16 Agustus 2014   04:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku menantimu dengan secangkir kopi
dengan uap yang telah berhenti menari
bedak dan perona pipi pun telah larut
dalam irama detak jam dinding
hingga ke pintu malam kau tak jua datang
mungkinkah kau mampir tuk mengetuk pintu yang lain?
kau sapa aku ketika kantuk merejamku
hanya igauan karena aku telah sedingin hidangan
hanya pungung resah malam kau tambatkan
mungkinkah dalam tidur
sekalipun pada mimpi-mimpi yang lain?
dan cemburu ini hampir menghanguskanku
sayang tahukah kamu
rasa cemburu ini telah membakarku
sehingga menebar aroma curiga
sedangkan baru sedetik waktu cemburu ini
kutitipkan untukmu
bagaimana bilah seluruh hidupku
ku titipkan pada dirimu
mungkin jiwaku akan mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun